Tungguk Tembakau, Festival Panen Warisan Nenek Moyang Di Lereng Merbabu 10
FeatureSosial Budaya

√ Tungguk Tembakau, Festival Panen Warisan Nenek Moyang Di Lereng Merbabu

Tembakau merupakan salah satu hasil kekayaan alam Indonesia. Penghasil tanaman tembakau yang terbesar di Indonesia adalah Jawa Tengah. Khususnya Temanggung, Boyolali dan beberapa lokasi lainnya.

Sebuah desa yang terletak di Kabupaten Boyolali, memiliki tanaman tembakau dengan varietas unggul. Dan, bahkan dinyatakan sebagai penghasil tembakau terbaik di Indonesia.

Desa tersebut bernama Senden. Terletak di kecamatan Selo. Desa Senden terdapat di lereng Gunung Merbabu. Tepatnya pada ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut. Udaranya yang dingin, mencapai 11 derajat celcius. Membuat wilayah Desa Senden sangat baik ditanami tembakau.

Photo: FB Tungguk Tembakau Festival 2018

Meskipun dingin, intensitas cahaya matahari sudah sangat cukup. Untuk memapar tembakau yang hanya bisa tumbuh di dataran tinggi. Di dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan, tembakau yang dihasilkan oleh Desa Senden sudah mencapai empat ton.

Panen tembakau melimpah terjadi di sekitar bulan Agustus. Di setiap bulan panen, masyarakat mengadakan sebuah acara ritual. Merupakan wujud rasa syukur warga, terhadap melimpahnya hasil panen tembakau.

Salah satu ritual yang secara rutin diselenggarakan oleh warga adalah Tungguk Tembakau. Tungguk atau festival tembakau, merupakan proses adat yang dilangsungkan selama tiga hari tiga malam. Secara berturut-turut.

Kirab sesaji dalam bentuk gundukan tembakau dilengkapi dengan berbagai jenis sayuran, nasi tumpeng, lauk pauk. Ini rangkaian mengawali festival.

Sesaji tersebut, selanjutnya dibawa dengan menggunakan tandu. Untuk disajikan ke sebuah makam yang dianggap keramat oleh penduduk. Yaitu makan Gunungsari.

Yang menarik dari festival ini adalah, bukan hanya sesaji tumpeng dan tembakau saja yang bisa disaksikan. Melainkan terdapat pula aneka atraksi seni dan budaya untuk mengiringi prosesi Tungguk Tembakau.

Biasanya, aneka tarian tradisional yang diikuti oleh ratusan penari dan dilengkapi pula dengan berbagai bentuk kesenian lokal turut memeriahkan festival ini.

Ganjar, dukung petani tembakau

Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, prosesi adat Tungguk Tembakau merupakan cara syukur warga setempat akan rezeki yang diperoleh dari hasil kerja.

Ganjar Gubernur Provinsi Jawa Tengah – Photo: FAJAR.CO.ID

“Doa selalu mengiringi acara, dengan harapan panen selalu Bagus hasilnya. Harga tembakau tinggi sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Tradisi masyarakat yang tinggi dengan hasil panen bagus membuat warga mampu membangun seluruh potensi yang dimiliki. Dan seperti inilah yang akan dapat mewujudkan hadirnya desa berdikari,” ujarnya.

Diakui pula oleh Ganjar bahwa filosofi masyarakat tersebut mendorongnya. Untuk terus berada di barisan terdepan. Membela petani tembakau.

Menurutnya, bicara tentang tembakau tak bisa hanya disangkutpautkan dengan isu kesehatan. Melainkan, di dalamnya ada tradisi turun menurun dari leluhur, budaya, sejarah ekonomi dan masih banyak lagi.

Bahkan, Ganjar tak segan mendiskusikan mengenai tembakau. Dengan pro dan kontra berbagai isu terkait kesehatan. Kepada Presiden Republik Indonesia.

Dalam hal ini, yang diperbincangkan adalah bagaimana meningkatkan potensi penjualan tembakau. Dan menekan pembelian impor tembakau.

Bagi warga setempat, khususnya para petani tembakau, tanaman tembakau sudah menjadi penopang hidup utama mereka.

Sehingga, ketika panen Raya sudah terlaksana, masyarakat mengucap syukur dengan mengadakan pawai atau tungguk.

Menurut Marno, salah seorang petani tembakau, tungguk tembakau juga menarik para wisatawan. Baik lokal maupun mancanegara. Untuk menyaksikan festival. Sehingga, menambah penghasilan para warga dari adanya keramaian para wisatawan. Warga bisa menggelar dagangan hingga mengelola lahan parkir.

“Saya ikut meramaikan dengan berjualan cindera mata. Berupa hiasan-hiasan dari Batang tembakau,” ujar Marno.

Baca juga: Sunset pantai Marina Semarang

Related posts

Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, Ilmuwan Indonesia Penerima Penghargaan dari Jepang

Hadi Lempe

Ribuan Warga Padati Potong Lopis Raksasa Krapyak

Hadi Lempe

Pawai Pajang Jimat 2018 Berlangsung Meriah

Hadi Lempe

Kerajinan Gerabah Desa Tegowanuh, Miliki Potensi Bisnis Menjanjikan

Hadi Lempe

Tertutup Enceng Gondok, TNI dan Warga Bersihkan Sungai Bremi

Hadi Lempe

Hadiri Musrenbangwil, Ganjar Terus Dorong Potensi Daerah

Hadi Lempe

Leave a Comment