Ragam

175 Warga Terdampak Banjir Rob Masih Bertahan di Pengungsian

Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Sebanyak 175 orang warga pengungsi akibat banjir rob melanda Kota Pekalongan,Jawa Tengah hingga kini belum kembali ke rumah masing-masing. Para pengungsi memilih bertahan sementara waktu di sejumlah titik lokasi pengungsian karena wilayah tempat tinggalnya masih terendam air dengan ketinggian 20-30 sentimeter.

Kalakhar BPBD Kota Pekalongan,Saminta,SPd mengungkapkan bahwa, berdasarkan hasil assesment tim Posko Siaga Bencana BPBD Kota Pekalongan per Minggu, 12 Desember 2021 kondisi banjir rob di Kota Pekalongan masih , terdapat 175 orang warga pengungsi. ada di beberapa titik pengungsi, terutama paling banyak di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat dengan rata-rata ketinggian air di wilayah terdampak yakni berkisar 20-30 sentimeter.

“Kondisinya banjir rob masih sama seperti kondisi kemarin, dimana daerah Pasirkratonkramat (PKK),Kecamatan Pekalongan Barat yang surutnya paling lama. Sementara di wilayah Degayu,Kecamatan Pekalongan Utara sudah mulai ada penyurutan, namun bila rob naik, airnya kembali menggenangi dan masuk ke rumah-rumah warga.” tutur Saminta, Senin(13/12/2021).

Saminta menjelaskan,untuk prediksi BMKG terkait intensitas curah hujan maupun pasang surut air laut, sejak awal sudah disampaikan awal Desember 2021-Januari 2022, bahkan puncaknya diperkirakan pada pertengahan Januari 2022-Februari 2022.

“Dari BPBD,kita tetap monitor terus dan prediksi BMKG sudah kami sampaikan ke masyarakat. Yang penting kita senantiasa berwaspada, terutama adalah para lurah-lurah yang wikalahnya terdampak banjir, dimohon selalu memonitor warganya bila ada yang sakit, sehingga kami bisa mengambil langkah-langkah penanganan bencana yang cepat dan tepat,”tegasnya.

Lebih lanjut,Saminta menyebutkan,wilayah yang masih tergenang banjir rob,salah satunya di wilayah Pasirkratonkramat RW 5 dan RW 6 kondisi airnya masih stagnan,karena ditambah bocoran tanggul di daerah Pabean perbatasan dengan Kabupaten Pekalongan.

“Untuk pasang surut air laut ini biasanya terjadi tidak mesti,kadang pagi,kadang sore. Langkah utama memang harus ada mitigasi bencana secara bersama dikerjakan antara Kota dan Kabupaten Pekalongan,”tandasnya. (HL/Tim)

Related posts

Bakar Rumput Ilalang di Sawah, Lansia Ditemukan Meninggal

Hadi Lempe

Kapolres Pekalongan Serahkan 14 Unit Kendaraan Dinas

Hadi Lempe

Target Ikuti Kejuaraan, Kalapas Batang Intensif Latih Atlet Angkat Berat WBP

Hadi Lempe

Kejurnas ITC, 3 Atlet Anak TNI Kodim Pekalongan Torehkan Prestasi

Hadi Lempe

Fasilitas Kesehatan, Gedung Baru ICU dan IGD RSUD Bendan Segera Difungsikan

Hadi Lempe

Puisi Winarni Dwi Lestari

Hadi Lempe

Leave a Comment