Kota Pekalongan – Sebanyak 20 pasang calon pengantin mengikuti nikah massal yang diselenggarakan oleh Panitia Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriah Kanzus Sholawat Kota Pekalongan. Kegiatan nikah massal “maulid” berlangsung di Gedung Kanzus Sholawat dibawah pimpinan Habib Luthfi bin Yahya, Jumat (14/12/2018).
Nikah maulid merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Kanzus Sholawat setiap tahunnya. Para calon peserta nikah maulid itu sebelumnya telah mendaftar ke panitia maupun melalui KUA setempat.
Dalam pelaksanaanya, panitia bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota/Kabupaten Pekalongan.
Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz yang turut hadir memberi sambutan dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi dan terimakasih terhadap Habib Luthfi bin Yahya atas terselenggaranya kegiatan rutin tahunan ini yang diselenggarakan oleh Kanzus Sholawat.
“Saya tentu saja atas nama Pemerintah apresiasi luar biasa terhadap aktivitas/kegiatan yang dilaksanakan oleh Kanzus Sholawat ini minimal bahwa ternyata tidak hanya akhirat saja tapi membawa kebahagiaan, keberkahan yang luar biasa termasuk mengurangi sebagian orang yang melakukan nikah siri,”ucap Walikota
Saelany mengungkapkan melalui acara ini diharapkan membawa dampak baik bagi perekonomian Kota Pekalongan mulai dari usaha batik, kuliner, penginapan/hotel dan sebagainya dapat meningkat. Disamping itu, acara ini juga dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.
“Kanzus sholawat ini ternyata adalah tempat yang bisa menyatukan umat dari berbagai sisi, semua bisa disini merasa aman, bisa menyatu, hidup rukun berdampingan. Inilah kekuatan dari Abah Luthfi yang memiliki jiwa yang luar biasa untuk menyatukan umat,” ujar Saelany.
Dikatakan Kepala Kemenag Kota Pekalongan, Ahmad Mudzakir, pernikahan massal ini diikuti oleh 20 pasangan calon pengantin yang tidak hanya berasal dari Kota Pekalongan saja, melainkan dari Kabupaten Pekalongan bahkan dari luar Jawa Tengah dengan berbagai kalangan usia.
“Peserta tertua Pak Setyo Hadi dari Magetan, Jawa Timur sedangkan peserta termuda Ratnasari dari Jenggot dan Megawati dari Panjang Baru, ini masih baru berumur 17 tahun. Pasangan yang menikah massal hari ini diberi tali kasih baik dari panitia maupun dari habib,” terang Mudzakir.
Mudzakir juga menjelaskan sebagian dari peserta nikah maulid adalah mereka yang telah menikah secara siri, dan sebagian lagi memang belum pernah menikah. Dengan mengikuti nikah maulid ini mereka akan tercatat secara resmi di KUA. (Dian)