Pemwrintah saat ini banyak memberikan ruang kemudahan bagi para pembisnis, untuk bisa mengemvangkan bisnis impor.
Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Kementerian Perdagangan Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM). Memberikan Pelatihan cara melakukan ekspor kepada 30 orang calon eskportir pemula di Kota Pekalongan. Pelatihan selama 3 hari, yakni 13-15 Juni 2022 ini dibuka secara simbolis oleh Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin, bertempat di Hotel Horison Pekalongan, Senin (13/6/2022).
Wawalkot Salahudin menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan pelatihan tersebut dalam rangka membekali para calon eksportir pemula di Kota Pekalongan. Para peserta di harapkan untuk bisa merambah usahanya ke pasar dunia.

“Dari ribuan pengusaha di Kota Pekalongan, baru 21 orang berani menjadi eksportir. Terlebih, mereka yang diundang pelatihan ini mayoritas masih generasi milenial diharapkan melek teknologi dan administrasi sehingga akan lebih mudah mencapai pasar global,” ucap Wawalkot Salahudin.
Lebih lanjut, Salahudin bersyukur, dalam kegiatan pelatihan ini, para peserta bisa belajar langsung dari praktisi eksportirnya. Oleh karena itu, kesempatan ini jangan disia-siakan. Menyerap ilmu bisnis bagaimana memulai melakukan bisnis ekspor, kualitas usaha yang sesuai permintaan pasar global, waktu dan cara pengiriman ekspor tepat.
“Ilmu-ilmu ini memag harus dipelajari diantaranya budaya asal dan tujuan negara seperti apa permintaan produknya, kualitas usahanya yang harus disesuaikan dengan permintaan pangsa maupun konsumen, termasuk waktu dan tata cara pengiriman produk dalam ekspor itu juga harus dipahami betul ” tuturnya.
Praktisi Eksportir pada (BBPPEI) Kementerian Perdagangan Indonesia, Regina Kindangen menjelaskan bahwa, dengan adanya pelatihan memulai bisnis ekspor ini bisa menjadi salah satu sarana atau wadah para calon eksportir pemula di Kota Pekalongan bisa mendapatkan keberanian dan menggapai impian untuk bisa melakukan ekspor usahanya ke pangsa global.

Pasalnya, untuk menjadi seorang eksportir itu pengusaha harus mempunyai produk sesuai permintaan pasar, memiliki daya juang (tekad) dan semangat untuk menjadi seorang pengusaha. Oleh sebab memiliki usaha di bidang ekspor itu akan jauh lebih memberikan keuntungan untuk UKM. Dimana, selain usaha juga bisa masuk dalam pasar lokal, untuk bisa merambah usahanya di pasar dunia.
“Semakin besar pasar cakupan dari suatu usaha, tentunya kekuatan dari usaha tersebut akan semakin baik dan maju. Artinya, apabila persaingan produk di pasar lokal itu tinggi atau negara Indonesia memiliki penurunan daya beli masyarakat, kita bisa melihat pasaran Internasional yang ada sekian ratus negara diluar sana. Eksportir ini bisa memilih negara mana yang bisa membantu mempertahankan usahanya, guna meningkatkan daya beli konsumen supaya order yang diterimanya pun bisa stabil,” terang Regina.
Lanjutnya, langkah ekspor ini menjadi alternatif para pengusaha, dimana jika mereka hanya memasarkan produknya di pasar lokal, maka cakupan pasarnya hanya berpindah satu pulau ke pulau lain di Indonesia. Namun, jika berani merambah ke ekspor, tentu produk-produk mereka akan semakin dikenal dan diminati konsumen secara global. Pihaknya meyakini, dengan semangat dan dan berusaha semaksimal mungkin serta adanya dukungan dari pihak terkait seperti pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah setempat, kegiatan ekspor produk-produk dalam negeri ke luar akan semakin mudah dan berjalan lancar.
“Jadi keuntungan menjadi usaha ekspor adalah pengusaha bisa membangun usahanya, masyarakat di sekitarnya, dan juga membangun stabilitas ekonomi bagi bangsa dan negara Indonesia. Sebab, dengan melakukan ekspor ini tentu bisa menyumbang devisa negara dan memperkuat perekonomian nasional,” tegasnya.(HL/Tim)