Pastikan Makanan dan Minuman Layak Konsumsi, Dinkes Gelar Sidak Takjil
Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Maraknya penjual musiman saat Bulan Ramadan bukan menjadi pemandangan yang asing lagi. Penjual dadakan ini marak menjajakan berbagai olahan makanan untuk berbuka puasa di sejumlah pusat keramaian kota. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan setempat bakal menggelar kegiatan inspeksi mendadak (sidak) pengawasan makanan/minuman takjil selama Bulan Ramadhan. Hal ini guna memastikan makanan-makanan tersebut layak dikonsumsi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui Administrator Kesehatan Muda, Maysaroh mengungkapkan bahwa, kegiatan sidak dengan sasaran makanan dan minuman takjil selama Ramadhan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun untuk mengambil sampel/uji petik dalam rangka memastikan makanan dan minuman yang dijual aman untuk dikonsumsi.

Selain menyasar kepada para pedagang takjil, sasaran lain adalah pedagang pasar, penjual makanan dan minuman di sekolah-sekolah, dan sebagainya. Dalam sidak pengawasan ini nantinya, tim akan dibagi 4 kelompok di masing -masing kecamatan dan dibantu petugas puskesmas yang ada di wilayah masing-masing untuk meneliti kandungan bahan-bahan yang digunakan dalam takjil tersebut apakah mengandung bahan-bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rodhamin B, pewarna tekstil, dan sebagainya.
“Jika terbukti mengandung bahan berbahaya seperti metanil yellow dan rhodamin B, hasilnya kami edukasi dan sampaikan ke pedagangnya untuk tidak mengulanginya dan mengganti menggunakan bahan-bahan yang aman dikonsumsi oleh manusia. Sementara, jika hasil sampling nya aman dan tidak mengandung bahan berbahaya, di gerobak/lapak mereka kami tempel stiker bahwa makanan/minuman yang dijual tersebut telah lulus uji sampling (aman) dan tidak mengandung bahan yang berbahaya, sehingga konsumen bisa melihat secara langsung makanan dan minuman yang dibeli ini sudah layak konsumsi dan tidak perlu khawatir keamanannya,” terang Maysaroh, Senin siang (4/4/2022).

Maysaroh menyebutkan, pelaksanaan sidak ini ditargetkan akan selesai pada minggu pertama awal Ramadhan. Pihaknya menilai, dari peredaran makanan dan minuman dari tahun ke tahun saat ini sudah jauh lebih baik . Tahun lalu memang pernah ditemukan produk mie basah yang masih mengandung formalin, kemudian tim pengawas melakukan penelusuran langsung ke pedagang/produsen produk tersebut. Seiring dengan edukasi yang rutin dilakukan oleh tim, akhirnya pedagang/produsen tersebut menyadari dan tidak mengulangi perbuatannya kembali. Mengingat, bahan-bahan berbahaya tadi seharusnya tidak digunakan untuk makanan jika sering dikonsumsi dan masuk ke tubuh, lambat laut akan mengganggu kesehatan tubuh manusia, salah satunya menyebabkan kanker.
“Untuk konsumen kami menghimbau agar menjadi konsumen yang cerdas untuk memperhatikan apa saja yang dibelinya baik dari tampilan, warna, dan tekstur makanan/jajanan takjil yang hendak dibeli. Sebab, makanan dan minuman yang dikonsumsi sangat menentukan kesehatan kita. Biasanya kalau makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya biasanya warnanya lebih mencolok. Kemudian, pada produk mie basah jika teksturnya terlalu kenyal sebetulnya patut dicurigai apakah mengandung bahan pengenyal seperti formalin/boraks atau tidak. Sedangkan, untuk pedagang, kami berharap, dalam menjual makanan dan minuman tidak hanya terfokus pada meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi juga memperhatikan keamanan produk yang dijualnya apakah layak konsumsi atau tidak,” tandasnya.(HL/Tim)