Wakil Walikota Pekalongan
Kesehatan

Wakil Walikota Pekalongan : Beri Arahan Pegawai Baru RSUD Bendan, Tekankan Pentingnya Etika Profesi

Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Permasalahan etika di rumah sakit seperti halnya fenomena gunung es. Di lndonesia banyak permasalahan yang tidak terungkap. Mulai dari kasus dugaan malpraktik, kelalaian dalam penanganan pasien, diskriminasi terhadap pasien, sampai tindak kriminal lainnya. Tenaga medis memiliki peran penting dalam menciptakan pelayanan kesehatan bermutu. Etika merupakan komponen penting dalam sebuah pekerjaan, termasuk bagi tenaga kesehatan dalam melayani pasien, sehingga harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai pelayanan yang berkualitas.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin saat memberikan pengarahan dan motivasi dalam kegiatan Orientasi Pegawai Baru CPNS dan PPPK tenaga medis RSUD Bendan Kota Pekalongan, berlangsung di Aula RSUD Bendan setempat, Rabu (22/6/2022) lalu.

Salahudin menekankan bahwa, para pegawai baru RSUD Bendan dalam bekerja harus memiliki rasa senang melayani dengan ikhlas dan penuh semangat, pasalnya mereka setiap hari harus dihadapkan pada orang-orang yang kondisi psikologisnya tidak nyaman karena penyakit

“Tak hanya itu saja permasalahannya, terkadang juga keluarga pasien yang menunggu capek, jadi memang harus relatif lebih sabar dibandingkan unit pelayanan lain pada lingkup Pemerintah Kota (pemkot) Pekalongan, mereka resiko tertular penyakitnya juga tinggi, jadi mereka harus memiliki standar pelayanan yang lebih tinggi dibandingkan unit lainnya,” ucap Wawalkot Salahudin.

Salahudin juga berpesan agar para tenaga baru RSUD Bendan ini memiliki etika dan sopan santun baik terhadap rekan seprofesi, senior maupun pasien dan keluarga pasien selama memberikan pelayanan kesehatan dan beraktivitas sehari-sehari. Sebab, etika merupakan komponen penting dalam kehidupan. Hal ini serupa dengan pentingnya etika dalam sebuah profesi kesehatan. Profesi kesehatan merupakan profesi mulia, tujuan utamanya adalah membantu dan menolong kemanusiaan.

Seorang bidan, perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya seharusnya memiliki etika baik dalam melayani pasien atau kliennya dalam pelayanan kesehatan. Tanpa etika tentunya baik, paramedis atau tenaga kesehatan tidak akan pernah bisa memberikan pelayanan prima ke pasien. Maka pelayanan prima akan menentukan mutu suatu pelayanan itu sendiri.

“Kami berharap, aktivitas di rumah sakit ini sejalan dengan unsur ibadahnya, tanpa ada pimpinan pun diharapkan tetap bekerja dengan semangat, penuh komitmen melayani masyarakat secara baik. ,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD Bendan Pekalongan, dr Difayana menyebutkan, bahwa saat ini total tenaga baru RSUD Bendan sebanyak 67 orang, terdiri dari 61 orang CPNS dan 6 orang PPPK tenaga kesehatan. Menurutnya, dengan adanya penambahan tenaga baru ini diharapkan ada pengembangan pelayanan maupun muncul inovasi terbaru dari RSUD Bendan ke depannya.

“Kami harapkan juga, sesuai arahan Wawalkot Salahudin, mereka bisa memegang teguh etika profesi dimana etika profesi tersebut memang ada tatanan-tatanan yang harus mereka ikuti, diantaranya masalah pelayanan, empati, simpati baik ke pelanggan eksternal maupun internal, senior, ataupun pasien yang ada di rumah sakit. Hhal tersebut, agar pelayanan yang diberikan oleh karyawan baru RSUD Bendan kepada masyarakat yang membutuhkan bisa berjalan sesuai aturan- dan standar yang ada,” pungkas dr Difayana.(HL/Tim)

Related posts

Kasus Covid-19 di Bulan Agustus Menurun

Hadi Lempe

Lebih Setengah Tahun, RSUD Bendan Tidak Melayani Kasus Covid

Hadi Lempe

Sosialisasi Pemberian Makanan Tambahan, Upaya Pemenuhan Gizi Anak

Hadi Lempe

Satgas Covid Kota Pekalongan Tetap Masifkan Swab Test

Hadi Lempe

RSUD Bendan Berikan Pelatihan Guna Meningkatkan Kapasitas Perawat Dan Bidan

Hadi Lempe

RSUD Bendan Siapkan Kamar Untuk Pasien Covid

Hadi Lempe

Leave a Comment