Pekalongan, GC – Guna mengantisipasi huru-hara, 80 orang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Pekalongan diberikan pelatihan Penanggulangan Huru-Hara (PHH). Pembukaan pelatihan berlangsung di Gedung Diklat di Jalan Gunung Merbabu, Pekalongan Barat, Selasa (5/3/2019).
Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso (SBS), mengungkapkan Pelatihan PPH ini diikuti oleh 80 orang anggota Satpol PP dan Damkar yang dibagi dalam 2 kloter. PHH ini dilaksanakan selama 2 hari yang berlokasi di Obyek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
“Pelatihan Huru Hara ini dilaksanakan selama 2 hari, hari ini sampai besok. Setelah pembukaan ini akan langsung berangkat menuju Guci. Pelatihan ini diselenggarakan bekerjasama dengan Brimob Kota Pekalongan sebagai instruktur dan narasumber yang akan mengisi selama pelatihan. Peserta ada 2 gelombang, setiap gelombang 40 orang, nanti tanggal 13-14 juga akan ada lagi,” ungkap SBS.
Menurut SBS, keberadaan PHH berguna untuk mewujudkan ketenteraman dan ketertiban di lingkungan masyarakat. Selain itu, PHH ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan para anggota dalam menanggulangi huru-hara di masyarakat khususnya menjelang Pemilu 2019.
“PHH ini untuk upaya meningkatkan keterampilan dan kemampuan anggota di dalam menerapkan prosedur Penanggulangan Huru Hara dan sebagai langkah antisipasi kemungkinan-kemungkinan gangguan ketenteraman dan ketertiban masyarakat seperti demo dan aksi unjuk rasa seiring mendekati masa pemilu yang biasanya diikuti dengan meningkatkan suhu politik dan gangguan ketenteraman dan ketertiban masyarakat,” jelas SBS.
Disampaikan SBS, para peserta akan dibekali keterampilan teknis, kemampuan fisik, dan penanganan secara psikis yang akan dilatih langsung oleh jajaran Brimob yang telah berpengalaman. Untuk mempersiapkan pelatihan, Satpol PP telah menyediakan sarana dan prasarana yang memadai berupa pakaian lengkap dan helm serta peralatan lain untuk menunjang kelancaran pelatihan tersebut.
“Disamping keterampilan teknis, kemampuan fisik, juga dibekali kemampuan untuk penanganan secara psikis sehingga apabila terjadi huru hara, anggota sudah tahu tahap-tahap yang harus dilakukan yang dilatih oleh teman-teman Brimob yang telah berpengalaman. Sarpras kita punya penanganan PHH, seperti pakaian, helm, dan peralatan lain yang kita praktekkan pada saat latihan nanti jumlahnya sekitar 40,” terang SBS. (Widodo)