Kota Pekalongan, garudacitizen.Jateng – Festival Bor Suro atau bubur Suro digelar tahun ini di Kelurahan Krapyak, kecamatan Pekalongan utara, kota Pekalongan. Senin (9/9/2019) Ribuan masyarakat kota Pekalongan dan sekitarnya sangat antusias menyaksikan kegiatan ini.
Merupakan salah satu adat yang turun-temurun dalam setiap memperingati bulan asyura. Yaitu pembuatan bubur suro. Bubur syuro adalah makanan khas yang banyak di artikan sebagai bentuk selamatan atau penjaga balak menurut adat jawa.
Turut hadir Wakil Walikota Pekalongan, HA. Afzan Arslan Djunaid SE, Pakar Kuliner Indonesia, Sisca Soewitomo, President Trisakti School of Tourism, Fetty Asmaniati, SE, MM, dan sejumlah pejabat kota Pekalongan.
Setiap bulan suro banyak masyarakat membuat makanan sebagai bentuk selamatan. Yaitu membuat bubur merah putih, atau nasi bumbu yang di bagikan ke setiap tetangga. Dan yang lebih khas ialah bubur syuro.
Bubur suro oleh masyarakat menjadi adat yang di jadikan makanan khas daerah. Dan dibuat setiap satu tahun sekali. Upaya untuk tetap melestarikan budaya ini, maka bubur suro menjadi sajian menarik. Maka tercetuslah sebuah gagasan dengan di kemas dalam bentuk acara Frstival Bubur Syuro.
Kali ini kelurahan Krapyak mencoba mengembalikan adat budaya peringatan Suro. Dengan mengemas Festival Bubur Suro sebagai kekayaan budaya daerah. Khususnya di daerah Krapyak. Hal ini mendapat respon luar biasa dari pengamat pariwisata dan pakar kuliner masakan khas daerah.
Simak video berikut :
Pakar kuliner Indonesia, Sisca Soewitomo. Saat ditemui garuda mengatakan pertama kalinya dirinya menghadiri kegiatan bubur syuro di jawa tengah ini, tepatnya di kelurahan Krapyak, kota Pekalongan. Dan juga sangat terkesan dengan acara ini.
“Acara ini sangat menarik, bubur syuro diperingati secara ceremonial dan bagus sekali. Ini pertama kalinya say datang kesini, dan tradisi seperti ini harus tetap ada, jangan sampai hilang,” ujarnya. (GC.Tim)