Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Pembangunan tanggul di Sampangan Gang 5, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan telah rampung 100 persen digarap. Wilayah tersebut salah satu wilayah yang kerap dilanda banjir rob akibat limpasan air Sungai Lodji yang meluap menggenangi permukiman warga.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) DPUPR, Khaerudin,ST menjelaskan, pembangunan dan peninggian tanggul di Sampangan Gang 5 ini dilatarbelakangi karena daerah tersebut sering terdampak banjir rob. Dimana wilayah itu posisinya berupa cekungan dan ada sebagian wilayah itu yang posisinya berada dibawah Sungai Lodji.
“Sebelumnya tanggul yang selama ini sudah dibangun hanya 20 sentimer. Apabila air dari Sungai Lodji mengalami dari hulu, air tersebut akan melimpas menggenangi permukiman warga di wilayah tersebut. Sehingga, DPUPR di tahun anggaran 2021 melalui pemeliharaan di bidang SDA melaksanakan peninggian tanggul kembali. Dan ada beberapa titik lokasi disitu dibangun tanggul yang baru yakni di sisi Selatan,” terang Khaerudin, Rabu(18/8/2021).
Khaerudin menyebutkan, panjang tanggul yang dibangun adalah 170 meter, dengan ketinggian 1,3-1,7 meter. Dengan proses pengerjaan tanggul tersebut mulai 19 Mei- 6 Agustus 2021 lalu ( memakan waktu 75 hari kalender ). Adapun anggaran untuk pembangunan tanggul tersebut sebesar Rp. 200 Juta yang didanai menggunakan dana APBD Pemerintah Kota Pekalongan. Pihaknya berharap, setelah proses pengerjaan tanggul Sampangan ini selesai, masyarakat diminta untuk bersama-sama menjaga keberadaan tanggul tersebut. Termasuk mengupayakan penanganan sampah dengan tidak membuang sampah sembarangan ke Sungai Lodji. Berdasarkan monitoring di lapangan, sampah yang berada di Sungai Lodji salah satu sumbernya berasal dari permukiman warga sekitar wilayah tersebut.
“Jadi permukaan tanah disana tidak rata sehingga ketinggian tanggul nya menyesuaikan. Dimana awalnya hanya 20 sentimeter,kami lakukan peninggian 1,3-1,7 meter. Jadi ada penambahan sekitar 1,5 meter. Harapan dengan selesai dibangunnya tanggul Sampangan ini, masyarakat bisa bersama-sama menjaganya termasuk dari penanganan sampah. Karena selama ini kami lihat sampah yang berada di Sungai Lodji sumbernya berasal dari permukiman warga Sampangan Gang 5. Dimana, sampah awalnya diletakkan di pinggir sungai, kemudian saat hujan ataupun banjir hanyut terbawa ke aliran sungai tersebut. Kemudian, disana juga ada saluran yang masih terhubung langsung,masyarakat bisa ikut memantau. Jadi, di wilayah tersebut ada pintu airnya,nanti yang mengoperasionalkan juga dari masyarakat menyesuaikan dengan kondisi Sungai Lodji tersebut. Artinya, jika air di Sungai Lodji naik (pasang), tinggal ditutup pintunya. Namun ketika surut, untuk mengalirkan air dari permukiman bisa dibuka pintu air tersebut,” pungkasnya.(HL/Dyfa)