Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Intensitas curah hujan yang tinggi sejak Sabtu lalu (6/2) hingga hari ke tiga banjir yang melanda Kota Pekalongan, mengakibatkan ketinggian air rata-rata mencapai 60-100 sentimeter. Hingga Minggu dini hari (7/2/2021) ada sejumlah 2.882 pengungsi yang tersebar di empat kecamatan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha SSos, Senin (8/2/2021). “Kami sampaikan memasuki hari ke tiga banjir di Kota Pekalongan, terpantau cuaca hingga saat ini masih ekstrem. Sampai dini hari (7/2) pengungsi ada 2.882 yang tersebar di 41 titik pengungsian, yang sudah kami data dan kami backup untuk data layanan dasar kebutuhan para pengungsi,” ungkap Dimas.
Selanjutnya, ada 26 kelurahan yang terdampak banjir. Dimas menjelaskan bahwa wilayah yang terdampak cukup parah yakni di wilayah Kelurahan Tirto, Pasirkratonkramat, dan Degayu. Sampai hari ini, BPBD setempat masih melakukan mitigasi kebencanaan dengan menyiapkan tim satgas kebencanaan untuk melakukan monitoring dan evakuasi warga di beberapa wilayah diantaranya wilayah Kelurahan Klego, bantaran Sungai Banger, dan Krapyak sepanjang bantaran Sungai Lodji.
“Untuk rumah yang terendam, kami tengah melakukan assessment. Yang pasti ada 26 kelurahan yang terdampak,” ujar Dimas.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifisika (BMKG), cuaca ekstrem masih akan terjadi sampai tiga hari ke depan. Sehingga, Kota Pekalongan saat ini berstatus siaga.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana. Semoga musibah banjir ini bisa segera surut sehingga warga terdampak bisa kembali ke rumahnya masing-masing dan bisa beraktivitas seperti biasa,” pungkas Dimas.(HL/Sekar)