BATANG Garudacizen Jateng- Bupati Batang Wihaji bersama Dandim 0736 Batang Letkol Arh. Yan Eka Putra dan Kapolres Batang AKBP Edwin louis Sengkameninjau langsung warga yang terdampak banjir lumpur di dukuh Celong desa Kedawung, Banyuputih, Batang, pada Sabtu (6/2/2021).
Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa banjir lumpur di dukuh Celong desa Kedawung Kecamatan Banyuptih ini diakibatkan oleh pembangunan Kawasan Industri Terpadu di Batang.
“Banjir lumpur sudah yang ketiga kali ini, yang pertama dan kedua hanya air. Tapi ketiga kali ini air membawa matrial lumpur,” kata Wihaji, saat meninjau langsung lokasi banjir lumpur di dukuh Celong desa Kedawung.
Wihaji menuturkan bahwa hal ini termasuk bagian dari dampak pembangunan KITB , maka korporat KITB atau PT Pembangunam Perumahan (PP) untuk memastikan hal serupa tidak terjadi lagi. Untuk solusi jangka panjang direncanakan akan membuat sedotan khusus jalan air dari KITB menuju ke laut.
“Saya minta korporat KITB harus ada solusi jangka pendek supaya air dan lumpur tidak mengalir ke rumah warga,” kata wihaji yang didampingi Kapolres Batang AKBP Edwin louis Sengka dan Dandim 0736 Batang Letkol Arh Yan Eka Putra.
Dijelaskanya, kerugian yang dialami warga akibat banjir lumpur karena dampak pembangunam KITB sekitar Rp 100 juta akan menjadi tanggungjawab korporat.
“Saya minta kepala desa, camat segera komunikasi dengan korporat KIB untuk meminta ganti rugi, karena ini dampak pembangunam KITB,” pintanya.
Ia menambahkan , pembersihan lumpur yang memadati dan menutupi akses jalan,dengan kedalaman hingga 40 centimeter yang dilakukan oleh warga juga harus mendapat ganti uang kerja.
“Untuk pembersihan lumpur ini siatemnya padat karya, artinya warga dilibatkan membantu nanti per orang dibayar Rp 100 ribu oleh PT PP,” pungkasnya.(HL/Sekar)