Usai Pemerintah Indonesia mengumumkan ada dua orang Indonesia yang positif yang terjangkit virus Corona, turut menjadi perhatian Pemerintah Kota Pekalongan. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat Kota Pekalongan tidak panik. Namun tetap waspada menyikapi mulai masuknya virus corona ke Indonesia.
Kota Pekalongan, GarudaJateng – Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr. Slamet Budiyanto,SKM,MKes mengungkapkan. Bahwa kepanikan yang dimunculkan masyarakat malah hanya akan memperkeruh suasana.
Budi juga meminta agar warga tidak terbawa isu yang tidak-tidak hingga panik dalam menyikapinya, terlebih hingga mengakibatkan paranoid berlebihan, yang justru hal itu malah menimbulkan kegelisahan dikalangan masyarakat.
“Kepada masyarakat Kota Pekalongan, menyikapi masuknya penularan virus baru Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Kami minta jangan panik, tetap tenang, melakukan aktivitas seperti biasa namun tetap waspada. Sampai saat ini belum ada laporan dari kabupaten/kota dan sarana pelayanan kesehatan di Kota Pekalongan mengenai indikasi adanya virus tersebut dan mudah-mudahan tidak akan pernah ada,” tegas Budi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/2/2020).
Sebagai informasi, mengacu pada data Kementerian Kesehatan RI, dijelaskan bahwa Novel coronavirus (Covid-19) merupakan virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan yang merupakan satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS. Adapun gejala klinis dari virus tersebut diantaranya demam, batuk pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, letih dan lesu.
Budi menjelaskan bahwa pihaknya bersama jajaran Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Diantaranya berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan lintas sektor lainnya.
Terus memantau kesiapan setiap fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) baik rumah sakit, puskesmas, dan posko kesehatan di sarana tempat umum yang ada di Kota Pekalongan dalam melakukan penanganan dan pencegahan wabah virus corona.
Lebih dari itu, lanjut Budi, Dinkes menganjurkan masyarakat juga diimbau untuk lebih meningkatkan daya rahan tubuh dan pola hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan secara rutin sebelum memegang hidung, mata dan mulut.
“Kami telah menggencarkan untuk langkah antisipasi dengan menginstruksikan seluruh fasyankes untuk siap sedia membantu menginformasikan dan mengedukasi masyarakat luas agar tidak panik, tidak langsung menerima informasi yang belum benar sumbernya. Dari instruksi Kementerian Kesehatan sendiri juga telah membuat flyer kesehatan terkait penularan dan pencegahan virus tersebut untuk terus kami sosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga, kami juga meminta kepada seluruh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan memeriksa riwayat pasien yang mengalami gejala awal virus asal Tiongkok tersebut,” terang Budi. (GC-J)