Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng- Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat terus mengoptimalkan pengelolaan dan penanganan sampah pasca musibah banjir yang melanda Kota Pekalongan beberapa waktu lalu. Walaupun saat ini banjir sudah mulai surut, sampah-sampah yang menumpuk dan berserakan di beberapa sudut jalan protokol kini menjadi perhatian khusus DLH untuk bergerak cepat menyelesaikan permasalahan sampah.
Kepala DLH Kota Pekalongan,Dra Purwanti, mengungkapkan bahwa saat musim penghujan yang menyebabkan musibah banjir di Kota Pekalongan kemarin, sebenarnya penanganan sampah oleh para petugas kebersihan DLH sudah dilakukan,hanya saja kurang maksimal. Hal ini disebabkan jumlah armada dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbagi dan fokus menangani sampah yang luar biasa di titik-titik pengungsian dan dapur umum yang ada seperti di Geung Amanjiba, Masjid Arroubithoh,Gor Jetayu,dan Dapur Umum di sejumlah titik wilayah yang didirikan secara mandiri oleh masyarakat.
“Intinya saat banjir besar melanda kemarin, dari penanganan sampah DLH masih bisa berjalan,hanya saja tidak optimal karena armada dan SDM terbagi kaitannya penanganan sampah di pengungsian korban banjir sehingga tugas-tugas rutin pengambilan sampah di beberapa titik wilayah kurang optimal. Disamping itu, di sejumlah wilayah Kecamatan Pekalongan Utara dan Pekalongan Barat masih ada yang terendam banjir dengan ketinggian air yang cukup tinggi,sehingga kami menyadari sampah akan membludak pasca banjir dan tetap akan kami tangani,”terangnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya,Senin(1/3/2021).
Menurutnya,saat banjir melanda kemarin,DLH sedikit kesulitan untuk mengangkut sampah karena jalan akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu banjir,bahkan saat hujan lebat seluruh armada dan driver truk sampah tidak aktif selama sehari penuh. Purwanti berharap,masyarakat dapat selalu menjaga kebersihan dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan, sehingga dengan tertib membuang sampah, tidak akan menimbulkan berbagai masalah baru diantaranya merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah sampai yang tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan.
“Penanganan sampah akan tetap kami lakukan meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana (sarpras) yang ada. Masyarakat juga lebih ditingkatkan lagi kesadarannya dalam mengelola sampah. Silahkan buang sampah di tempat sampah yang telah disediakan. Tolong sampah-sampah yang ada jangan disebar, dan tidak berserakan, bisa dipilah terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam karung/plastik yang telah diikat untuk memudahkan pengangkutan oleh petugas kami saat akan dibawa ke TPA Degayu nanti,” pungkasnya
(HL/Sekar)