Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan keterbatasan fisik, psikis maupun kemampuan otak yang berbeda. Setiap ABK memiliki potensi yang bisa digali. Di tengah pandemi Covid-19, mendidik ABK dinilai tak mudah karena guru tidak terlibat langsung untuk menstimulasi ABK. Guna menunjang hal tersebut Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan menyelenggarakan Workshop Pengenalan ABK dan Cara Belajar di Aula Dindik setempat, Senin (14/9/2020).
Kepala Seksi Kurikulum dan Kelembagaan PAUD, Sherly Imanda Hidayah SPsi mengungkapkan bahwa Dindik menggelar workshop selama tiga hari ini kaitannya dengan pengenalan ABK dan cara belajarnya. “Ini berkesinambungan dengan pelatihan sebelumnya dan bertahap. Kali ini cara belajarnya dan selanjutnya tentang pembelajaran individu. Kita ingin tahu sekolah-sekolah yang menangani ABK dan sekolah inklusi dan pembelajarannya seperti apa,” terang Sherly.
Menurut Sherly, cara belajar ABK di sekolah inklusi tentu berbeda dengan penanganan yang di SLB. Program pembelajaran individu memang harus ditekankan dengan melihat potensi setiap anak atau setiap anak memiliki silabus masing-masing. “Melalui workshop ini kami berharap kualitas sekolah inklusi dan sekolah yang menangani ABK mututu dan kualitasnya lebih baik lagi,” jelas Sherly.
Sherly juga berpesan agar paragraf orang tua mendukung tumbuh kembang ABK. Sherly mengingatkan agar orang tua menerima ABK dengan baik agar tingkat harga diri dan rasa semakin percaya diri ABK semakin tinggi. Begitupun masyarakat tak boleh memandang ABK sebelah mata. Berbagai potensinya harus diintervensi dan diasah secara maksimal.”Workshop kali ini kami menghadirkan narasumber dari Dindik dan RSUD Bendan,” pungkas Sherly. (Aina/tim)