
Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Dalam rangka mensukseskan eliminasi TB di tahun 2030 sekaligus memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS), Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan bersama sejumlah organisasi profesi diantaranya PPNI, IAKMI, PPPKMI dan Rumah Sakit menyelenggarakan Grebeg TB serentak dirangkaikan dengan penyaluran baksos minyak goreng di wilayah 14 puskesmas, Selasa (2/4/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiono melalui Epidemiolog Kesehatan Muda Dinkes Kota Pekalongan, Opik Taufik saat ditemui pada Grebeg TB di wilayah puskesmas Dukuh mengatakan bahwa kegiatan ini diupayakan untuk meningkatkan penemuan suspek dan kasus yang ada di kota Pekalongan. Opi menyebutkan di tahun 2024 total suspek yang ditemukan adalah 1634 dengan 197 kasus.

“Sasarannya ada di wilayah 14 puskesmas dan kali ini kami hadir mendampingi Grebeg TB di wilayah puskesmas dukuh, untuk wilayah yang dituju adalah wilayah ditengarai berdasarkan informasi dari puskesmas maupun kader ada kasus TB lebih dari 2 orang sehingga sebagai kontak sekitarnya takut ada penularan. Sasarannya sebanyak-banyaknya, jadi kita keliling ke rumah kontak terdekat jika ada yang batuk segera kita ambil sampel dan berikan baksos minyak goreng, apabila tidak ada yang batuk di rumah tersebut, kita berjalan ke rumah terdekat lainnya. sebuah pot untuk mengambil sampel dahak. Kemudian kalau dahak tidak bisa keluar saat itu, bisa diserahkan keesokan hari ke puskesmas terdekat,” tuturnya.
Programmer Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan sekaligus wasor TB, Indayah Dewi menuturkan bahwa dahak yang terkumpul akan segera dibawa oleh puskesmas dan akan dikirim ke fasilitas kesehatan yang memiliki alat TCM atau pemeriksa dahak antara lain di puskesmas Buaran, Rumah Sakit Bendan dan Rumah Sakit Budi Rahayu.

“Jadi nanti terpusat di 3 faskes itu untuk pengiriman dahak dari 14 puskesmas yang hari ini melaksanakan Grebeg TB, 2 jam sudah bisa keluar hasilnya, namun karena keterbatasan jumlah alat sehingga antri, jadi yang datang duluan yang diperiksa kemudian selanjutnya akan diperiksa sesuai antrian, maksimal 2-3 terima hasil,” terangnya.
Dijelaskan Indayah, bagi masyarakat yang hasil dahaknya positif TBC akan segera diberikan pendampingan untuk pengobatan. Sedangkan kontak terdekat akan diberikan pencegahan. Ia berharap, kasus TB dapat ditemukan sebanyak-banyaknya di kota Pekalongan, sehingga lebih banyak yang terobati. (DINKOMINFO/Aina HL)