Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Bencana banjir yang melanda Kota Pekalongan di tengah pandemi Covid-19 ini, membuat kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat terhadap penyebaran virus Covid-19 terutama di lokasi-lokasi pengungsian. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan setempat telah menugaskan seluruh puskesmas untuk melakukan surveilans dan terus mengedukasi para pengungsi di sejumlah titik pengungsian terkait penerapan protokol kesehatan secara ketat. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr Slamet Budiyanto, S.K.M,MKes usai menghadiri video conference (vidcon) bersama Gubernur Jawa Tengah mengenai update situasi dan penanganan Covid-19 di Jawa Tengah, bertempat di Ruang Kresna Setda Kota Pekalongan,Senin(15/2/2021).
“Terkait penanganan dan upaya menekan penyebaran Covid-19 agar lokasi pengungsian tidak menjadi kluster baru,maka kami menugaskan masing-masing puskesmas untuk melakukan surveilans dan meningkatkan edukasi di tempat pengungsian terkait protokol kesehatan secara ketat seperti tetap memakai masker, menjaga jarak aman, tidak berkerumun dan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun,” terang Budi.
Seperti diketahui, surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan efektif.
Disamping penerapan protokol kesehatan secara ketat, dari jajaran Dinkes dibantu instansi terkait terus melakukan upaya desinfeksi secara terbatas di titik-titik sudut lokasi pengungsian seperti lantai, kamar mandi , jamban,dan sebagainya untuk mengurangi atau menghilangkan jumlah mikro-organisme patogen penyebab penyakit. Sementara, untuk pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) yang saat ini tengah menjalankan isolasi mandiri yang rumahnya terendam banjir, sudah diminta untuk dipindahkan ke Rumah Isolasi Gedung Diklat Kota Pekalongan agar terpisah dengan para pengungsi banjir lainnya. Menurutnya, saat ini terjadi tren penurunan kasus terkonfirmasi positif di Kota Pekalongan terhitung mulai sepekan terakhir, atau 7-14 Februari 2021 penambahannya sekitar 23 kasus dibandingkan pada sepekan sebelumnya yang mencapai 36 kasus Covid-19. Penurunan kasus ini membuat Kota Pekalongan dalam kondisi daerah risiko sedang (zona orange).
“Pasien OTG yang isolasi mandiri yang sudah dipindahkan ke Gedung Diklat ada 8 orang karena lokasi rumah mereka terendam banjir dan tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri. Sehingga kami tetap melakukan pemantauan kepada mereka. Terkait keberhasilan penurunan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan seperti yang sudah disampaikan Wakil Walikota tadi dikarenakan seiring dengan sukses diberlakukannya beberapa kegiatan pengawasan yang sudah dilakukan terutama di PPKM mikro berbasis rumah, pelaksanaan tracing dan tracking kasus,pembinaan serta edukasi kepada masyarakat hingga tingkat bawah RT/RW, dukungan program vaksinasi dan lain sebagainya. Kami tetap menghimbau masyarakat dimana pun berada, baik yang mengungsi maupun tidak mengungsi, untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat agar penyebaran Covid-19 ini bisa terus ditekan dan pandemi ini bisa segera berakhir,”tandasnya.(HL/ Sekar)