Kota Pekalongan – Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz bersama jajaran dan para OPD Kota Pekalongan kembali meninjau para pengungsi dan mengecek logistik di Pusat Dapur Umum yang terletak di Gor Jetayu Pekalongan, Senin (28/01/2019).
Dalam kunjungan tersebut, Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz mengatakan penanganan banjir di Kota Pekalongan telah cukup baik dengan mengerahkan Sumber Daya Manusia dan kerjasama dari semua pihak baik dari OPD maupun masyarakat yang saling bahu membahu dalam penanganan banjir.
“Penanganan banjir sampai saat ini kita kerahkan Sumber Daya Manusia baik dari BPBD, Kesbangpol, Dinsos dan semuanya agar semua OPD membantu dalam penanganan ini. Sarana dan prasarana yang kita siapkan saat ini kita butuhkan terutama konsumsi atau logistik, alat-alat, matras, tikar, selimut yang merupakan salah satunya bantuan dari Provinsi,” kata Saelany.
Saelany menuturkan hingga saat ini ada sekitar 3000 orang pengungsi yang tersebar di 22 titik posko, salah satunya di pusat Posko dan Dapur Umum di Gor Jetayu, Kantor PMI Kota Pekalongan dan Kantor BPBD Kota Pekalongan.
“Jumlah pengungsi sampai saat ini sekitar 3000 orang di tempat 22 titik , kalau disini salah satunya pusat kemudian PMI, satunya ada di BPBD, yang lain di mushola, kelurahan dan dimana saja. wilayah yang tergenang hampir semua kecamatan namun agak surut dibanding kemarin, namun menyusutnya ini pelan-pelan,” ujar Saelany.
Disinggung mengenai kendala penanganan, Saelany mengungkapkan faktor cuaca menghambat komunikasi yang mengakibatkan sulitnya untuk menembus ke titik titik lokasi banjir.
“Kendala kita ini memang sesungguhnya alam, cuaca dan banjir itu sendiri sehingga kita
komunikasinya agak sulit untuk menembus ke beberapa titik banjir itu sehingga memang diperlukan banyak armada, tidak mungkin mereka akan mengambil sendiri.
Saelany menetapkan tanggap darurat bencana banjir di Kota Pekalongan sejak kemarin, 27 Januari hingga 9 Februari 2019 ( selama 14 hari).
“Jadi tanggap darurat dari tanggal 27 Januari sampai 9 Februari 2019 sekitar setengah bulan atau tepatnya 14 hari. Hari ini dari provinsi sudah mendatangkan 2 pompa sedot raksasa sebagai ikhtiar untuk mempercepat resapan air yang diletakkan di pintu air Sungai Bremi. Mulai sore sudah dipasang, InshaAllah akan nambah lagi sekitar 3 pompa,” jelas Saelany. (Dian)