Kota Pekalongan, GarudaJateng – Dalam rangka mengenang Perjuangan 3 Oktober di Kota Pekalongan. Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Kota Pekalongan Ngonthel Jlamprangan (Jelajah Alam Mengenang Perjuangan Rakyat Pekalongan).
Rombongan ngonthel dilepas oleh Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE, bertempat di Pendopo Nusantara Alun-Alun Kota Pekalongan, Minggu (6/10/2019).
Wakil Walikota Pekalongan yang akrab disapa Aaf tersebut, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Peristiwa Pertempuran 3 Oktober di Kota Pekalongan menjadi moment bersejarah yang penting dan patut dikenang oleh segenap lapisan masyarakat Pekalongan khususnya. Pasalnya, pada hari itu telah terjadi perlawanan masyarakat setempat mengusir penjajah di Kota Pekalongan. Dengan senjata seadanya menggunakan bambu runcing, para pendahulu kita banyak yang gugur dalam peristiwa tersebut demi memperebut kemerdekaan yang hasilnya kita nikmati saat ini,” ungkap Aaf.
Disampaikan Aaf, sebagai generasi penerus bangsa, baik tua dan muda harus tetap semangat menjalankan aktivitas-aktivitas kegiatan positif seperti dalam bidang olahraga, seni, dan budaya.
Ketua Pelaksana Kegiatan Ngonthel Jlamprangan, Heri Kusuma. Mengungkapkan bahwa kegiatan ngonthel bersama ini dengan rute start dan finish di Pendopo tersebut memang rutin diadakan setiap tahunnya dengan tema yang berbeda-beda.

“Kami Onthelers akan bergowes bersama se-Nusantara mengelilingi Kota Pekalongan. Start dari Pendopo Alun-alun menuju wisata-wisata yang ada di Kota Pekalongan. Seperti Pantai Pasir Kencana, Pusat Informasi Mangrove (PIM) dan sebagainya. Kegiatan ngothel bersama ini tidak hanya diikuti oleh peserta dari dalam kota Pekalongan saja, melainkan banyak dari onthelers daerah lain se-Indonesia diantaranya dari Brebes, Indramayu, Pemalang, Tegal, Jepara, Jember dan sebagai dengan total peserta hampir seribu orang,” jelas Heri.
“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa jangan sesekali melupakan sejarah perjuangan rakyat kita sendiri. Dan sebagai generasi penerus bangsa harus senantiasa mengenang. Selain itu, kami juga ingin mengenalkan potensi-potensi wisata Kota Pekalongan kepada onthelers dari daerah-daerah lain. Agar Kota Pekalongan semakin dikenal masyarakat luas,” pungkas Heri. (GC.Tim)
