Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Penanganan perubahan iklim adalah upaya yang harus dilakukan bersama-sama, bahu-membahu dan kerja sama. Sebab, didasarkan atas pemahaman dampak dan kesempatan yang dibangun untuk memastikan ketahanan iklim yang lebih baik. Dalam hal ini, data dan informasi serta pengetahuan tentang penanggulangan-penanggulangan krisis iklim dari level individu, komunitas, dan pemerintah. Terkait hal itu, portal website Ketahanan Iklim Berbasis Masyarakat (KIBAS) dibangun bersama-sama sebagai portal yang bertujuan untuk menjadi rumah pengetahuan bagi Kota Pekalongan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Portal KIBAS yang diinisiasi oleh Kemitraan Indonesia bersama Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kominfo setempat dilaunching oleh Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, Direktur Program Tata Kelola Berkelanjutan pada Kemitraan Indonesia, Eka Melisa, dalam acara Awarding Night Youth Competition Tahun 2024, bertempat di Hotel Santika Pekalongan, Rabu petang (7/8/2024). Portal website KIBAS yang beralamatkan pada https://kibas-pekalongan.id/ tersebut berisikan informasi kegiatan-kegiatan upaya yang dilakukan Kota Pekalongan dalam mencegah dan menangani dampak perubahan iklim seperti penanaman mangrove, bersih-bersih sungai, pelatihan peningkatan ketahanan pangan atau ekonomi hingga kondisi cuaca.




Usai melaunching, Sekda Nur Pri menyambut baik adanya launching portal website KIBAS ini sebagai upaya edukasi kepada masyarakat yang bisa diakses secara online.
“Pengetahuan dan pembelajaran tidak hanya bisa didapat dari metode tatap muka, menonton TV , dan sebagainya namun bisa dengan mengisi maupun mengakses konten-konten berita terhadap antisipasi dampak perubahan iklim,”ucap Sekda Nur Pri.
Menurutnya, perubahan iklim jangan dipandang sebagai isu sebelah mata. Sebab, dampaknya jika tidak ditanggulangi akan mempengaruhi kehidupan manusia. Seperti halnya akibat penurunan muka tanah ditambah dengan masalah banjir dan rob yang tentu bisa berpengaruh pada perekonomian masyarakat setempat. Pihaknya mengapresiasi Kemitraan Indonesia melalui Program Adaptation Fund yang tidak hanya membantu program penanganan fisip tetapi juga non fisik.





“Tidak hanya membangun breakwater, IPAL, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Pekalongan, tetapi juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, termasuk pelatihan dan peluncuran website KIBAS. Semoga ini menjadi sarana masyarakat Kota Pekalongan bisa teredukasi lewat website KIBAS ini. Kami mendorong, agar konten-konten yang ada dalam website tersebut bisa dibuat semenarik mungkin, komunikatif, informatif, dan mudah dipahami oleh masyarakat,”terangnya.
Sementara itu, Direktur Program Tata Kelola Berkelanjutan pada Kemitraan Indonesia, Eka Melisa mengaku bersyukur portal website KIBAS sudah bisa diluncurkan. Dimana, secara prinsipnya Kemitraan bersama Pemkot Pekalongan membantu fasilitasi portal website, namun untuk konten-konten yang ada didalam website tersebut bisa diposting oleh masyarakat, pokja perubahan iklim 8 kelurahan yang menjadi intervensi program Adaptation Fund di Kota Pekalongan, dinas terkait, komunitas peduli lingkungan hingga jurnalisme warga (citizen journalism).





Dimana, Kemitraan Indonesia membantu melatih masyarakat, komunitas dan dinas terkait untuk menulis konten melalui serangkaian pelatihan, sehingga diharapkan mereka bisa mengisi tulisan, dokumentasi kegiatan penanganan perubahan iklim di portal website KIBAS.Terima Kunjungan 20 Negara, Pemkot Paparkan Program Perubahan Iklim
“Sebenarnya banyak sekali kegiatan penanganan perubahan iklim namun belum semuanya diketahui (terekspos). Kami berharap, dengan adanya website KIBAS ini Kota Pekalongan bisa survive menangani dampak perubahan iklim yang terjadi. Kami juga bersinergi dengan Dinas Kominfo Kota Pekalongan dalam pembuatan website KIBAS ini. Selain itu, jikalau pun nanti program Kemitraan di Kota Pekalongan sudah berakhir, Dinas Kominfo bisa menggandeng dan memastikan para pihak yang mengisi konten website ini agar keberlangsungannya tetap eksis,”tandasnya. (Dian/GC)