Berita

Lakukan Monev, Dinkes Cegah dan Tanggulangi Kasus TB di Lingkungan Lapas

Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terus berupaya menekan kasus penyakit Tuberkulosis (TB) di Kota Pekalongan, salah satunya di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan yang sangat rentan terjadi penyebaran dan penularan penyebaran penyakit menular seperti TB. Sehingga, upaya preventif menjadi hal yang sangat krusial. Selain pemeriksaan rutin kesehatan terhadap narapidana dan WBP, Dinkes juga melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi program penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Lapas Kelas IIA Pekalongan, Senin (6/11/2023). Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan jejaring dan sinergitas antara Lapas Pekalongan dan Dinas Kesehatan Kota dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warga binaan dan petugas, terutama dalam penanggulangan TB.

Pengelola Program TB pada Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal mengungkapkan bahwa, program penanggulangan TB di Lapas Kelas IIA Pekalongan telah menjadi perhatian utama, mengingat populasi warga binaan dan petugas berisiko tinggi terpapar TB. Oleh karena itu, peran Dinas Kesehatan Kota Pekalongan sangat penting dalam memberikan dukungan teknis, pelatihan, dan peralatan yang diperlukan untuk mendeteksi, mengobati, dan mencegah penyebaran TB di dalam Lapas.

“Kami mempunyai kegiatan monitoring dan evaluasi ketercapaian penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TB) di sejumlah lokasi pelayanan kesehatan baik rumah sakit, termasuk di Lapas dan Rutan. Sehingga, ketika terdapat kendala di dalamnya, baik dari pelaporan , logistik dan sosialisasi ke petugas, kami siap membantu penanganannya,” ucap Indayah.

Menurutnya, program penanggulangan TB di Lapas Kelas IIA Pekalongan sudah berjalan dengan baik, dimana selama ini semua pasien terduga (suspect) TB sudah dilaporkan ke Dinkes dan sampel dahaknya sudah dikirim ke rumah sakit TCM atau yang melayani tes TB seperti di RSUD Bendan, Rumah Sakit Budi Rahayu dan Puskesmas Buaran Kota Pekalongan. Berdasarkan hasil pelaksanaan screening pada 14 September 2023 lalu, terdapat 1 WBP suspect TB, namun WBP tersebut merupakan pindahan dari Rutan dan yang bersangkutan sudah mendapatkan penanganan secara intens baik dari pihak Lapas maupun berkoordinasi dengan petugas kesehatan Dinkes setempat.

“Di lapas seperti ini beresiko terjadi penularan TB, karena 1 sel tahanan dihuni oleh banyak narapidana dan WBP. Sehingga, jika ada pasien positif TB harus di isolasikan dan dipindahkan di ruang khusus selama 2 bulan, karena kuman TB itu aktifnya 2 bulan. Setelah minum obat TB, maka kuman itu sudah tidak bisa menularkan ke yang lain,” terangnya

.Lanjut Indayah menambahkan, bagi yang tidak sengaja berkontak dengan penderita TB, Dinkes langsung melakukan screening secara menyeluruh. Pelaksanaan program screening TB di Lapas ini rutin dilaksakan setahun sekali. Kendati demikian, di Lapas Kelas IIA Pekalongan ini sudah dilengkapi tim medis screening TB Lapas yang selanjutnya nanti bisa meneruskan hasil laporannya ke Dinas Kesehatan. Adapun gejala penderita TB, diantaranya batuk dan demam terus menerus selama 2 minggu tidak kunjung sembuh, berkeringat pada malam hari, berat badan menurun, nafsu makan berkurang, disertai nyeri dada dan sesak nafas.

“Kalau ada pasien TB harus dipisah ruangannya, dilakukan pengobatan sampai sembuh, yang kontak harus discreening dan dilakukan terapi pencegahan dengan minum obat seminggu sekali dengan 12 dosis sampai 3 bulan. Mereka yang berkontak dengan penderita TB juga dianjurkan memakai masker agar meminimalisir penularan penyakit tersebut,” bebernya.

Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Pekalongan, Asih Widodo melalui Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, S Hardono mengaku bersyukur adanya sinergi upaya-upaya yang telah dilakukan bersama antara Lapas dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan untuk penanggulangan penyakit TB di lingkungan Lapas Kelas IIA Pekalongan, termasuk didalamnya ada program pemeriksaan TB secara berkala, penyuluhan tentang TB, dan perbaikan infrastruktur kesehatan di dalam Lapas. 

“Kebetulan di Tahun 2022 lalu dilakukan screening TB di Lapas juga, dan ditemukan ada 12 orang WBP yang positif TB, namun Alhamdulillah setelah diobati 6 bulan berturut-turut para WBP sudah bisa sembuh dan tingkat kesehatannya meningkat, mereka juga saat ini sudah bisa menghirup udara bebas dari Lapas,” ujar Hardono.

Hardono mengakui, saat ini memang Lapas masih terkendala sejumlah ruangan khusus karena minimnya ketersediaan kamar hunian dan lingkungan sekitar Lapas yang kurang mendukung, dimana setiap blok masih ada genangan air yang tidak pernah surut. Pihaknya menyebutkan, saat ini Lapas Kelas IIA Pekalongan dihuni oleh 236 orang WBP.

“Mungkin nanti, apabila ada pemindahan lokasi Lapas jadi tahun depan ke daerah Doro, Kabupaten Pekalongan bisa disediakan ruangan khusus isolasi untuk mengantisipasi penyakit menular seperti TBC. Secara SDM tim medis, di Lapas sini sudah ada 2 orang perawat dan 1 dokter dari puskesmas terdekat setiap Rabu datang kesini untuk screening kesehatan WBP dan karyawan, sehingga antisipasi secara mandiri untuk pencegahan TB sudah dilakukan,” paparnya.

Hardono mengapresiasi kegiatan monitoring dan evaluasi TB di Lapas yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat, dimana hal ini menjadi langkah positif dalam memastikan bahwa program penanggulangan TB di Lapas Kelas IIA Pekalongan berjalan efektif.

“Kami berharap kerjasama antara Lapas dan Dinas Kesehatan akan semakin kuat dan berkelanjutan, sehingga pelayanan kesehatan kepada warga binaan dan petugas di Lapas dapat ditingkatkan, dan target Zero Tuberkulosis pada tahun 2030 dapat tercapai,” pungkasnya. (Dian/Aina/HL)

Related posts

Ketua DPRD, M Azmi Basyir Apresiasi Langkah Kementerian ATR BPN Serahkan Sertifikat Door To Door

Hadi Lempe

Koramil 14 Kandangserang Kerja Bakti Buka Akses Jalan Tertutup Longsor

Hadi Lempe

250 CPNS Pemkot Pekalongan Jalani Pemberkasan

Hadi Lempe

BKPPD Berikan Pengarahan dalam Pemberkasan

Hadi Lempe

Perum Griya Tirta Asri Resmi Jadi Kampung Siaga dan Pengukuhan Bhabinkamtibmas Candi tingkat Polres Pekalongan Kota

Hadi Lempe

Banjir Sudah Tiga Hari, Kondisi Warga Semakin Memprihatinkan

Hadi Lempe

Leave a Comment