Sebagai pusaka, keberadaan keris dianggap sebagai warisan leluhur yang beberapa di antaranya sangat langka, sehingga dapat dimasukkan sebagai benda cagar budaya (BCB) yang perlu dipelihara dan diamankan dari kerusakan.
Kota Pekalongan, garudacitizen.Jateng – Dalam rangka melestarikan Benda cagar budaya (BCB). Ratusan pelajar kota Pekalongan terlihat sangat antusias belajar mengenai keris. Pada Pameran Pendidikan Museum Ranggawarsita, yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Jetayu Kota Pekalongan. Mulai Senin (26/8/2019) sampai dengan Jumat (30/8/2019).
Keris termasuk jenis senjata tradisional produk budaya adiluhung yang banyak dipakai dalam upacara-upacara adat. Seakan-akan keris mewarnai berbagai kehidupan adat dan budaya Jawa sejak zaman kuna sampai pada zaman sekarang. Oleh karena keris di dalam budaya Jawa termasuk benda-benda yang dihormat, maka keris termasuk dalam kelompok benda-benda wesi aji atau tosan aji.
Hal ini disampaikan Ketua Paguyuban Bromo Kendali, Rifqon Arodhi. Usai menyampaikan pembelajaran keris kepada ratusan siswa Sekolah Dasar. Rifqon menunjukkan jenis-jenis keris. Pemaknaan keris sebagai bagian dari cagar budaya yang harus dilestarikan, serta meluruskan pemahaman tentang keris.

“Dalam Pameran Pendidikan Museum Ranggawarsita yang mengusung tema Budaya dan Patriotisme ini. Tak sekadar memamerkan keris. Masyarakat kami edukasi dan kenalkan keris kaitannya banyak benda cagar budaya,” tutur Rifqon.
Menurut Rifqon, banyak yang salah paham dan pemahaman yang salah soal keris. Mengenal keris bukanlah soal magic dan klenik. “Jadi dengan kami mengedukasi para pelajar, mereka tidak akan takut keris lagi. Dan ke depannya akan turut melestarikan keris sebagai cagar budaya,” tandas Rifqon.
Keris atau pusaka sebagai warisan budaya nusantara penting untuk dikenalkan kepada masyarakat. Apalagi, sejarah merupakan bagian dari kurikulum yang diajarkan di bangku sekolah. Sehingga, siswa tidak hanya mengenal namanya saja, tetapi juga mengetahui secara langsung tentang keris. (GC.Tim)