Pekalongan, GC – Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (LGNOTA) Kota Pekalongan menyalurkan bantuan anak asuh kepada 160 anak Sekolah Dasar/sederajat yang kurang mampu di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Rabu (13/3/2019).
Kegiatan yang mengusung tema Dengan Gerakan Shodaqoh Seribu Sehari Kita Bangkitkan Sifat Asih dan Peduli ini dibuka Asisten Pemerintahan, Drs R Doyo Budi Wibowo MM mewakili Walikota Pekalongan dan dihadiri Pengurus LGNOTA Provinsi Jawa Tengah.
Dengan didampingi kepala sekolah atau guru, para siswa diberikan bantuan berupa seragam, tas, dan kelengkapan sekolah. Atas nama Pemerintah Kota Pekalongan, Doyo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada LGNOTA Kota Pekalongan dan LGNOTA Jawa Tengah yang selalu peduli dengan pendidikan.
“Pendidikan dasar sembilan tahun tak hanya menjadi tugas pemerintah tetapi kewajiban bersama orang tua dan masyarakat, tentu adanya LGNOTA ini menjadi gerakan inisiatif yang bertujuan mulia untuk mencerdaskan anak bangsa,” ungkap Doyo.
Dikatakan Doyo bahwa anak yang kurang beruntung dari sisi ekonomi perlu dibantu agar dapat mencapai cita-citanya. “Bantuan yang diberikan oleh LGNOTA Kota Pekalongan ini semoga dapat dibagikan secara lebih luas, serta bantuan ini dapat bermanfaat bagi anak sehingga anak-anak selalu semangat untuk meraih prestasi,” tutur Doyo.
Ketua Pengurus LGNOTA Jawa Tengah, Zaimatun Ali Mufiz mengaku ingin meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat untuk menjadi orang tua asuh guna membantu menunjang wajib belajar anak. “Sejak tahun 1996 LGNOTA telah menjadi mitra pemerintah untuk peduli tehadap pendidikan. Kami telah menyalurkan bantuan kepada 99.233 anak asuh di Jawa Tengah dengan dana Rp14.668.670.000, jadi setiap tahun 1,5 milyar,” terang Ali Mufiz.
Menurut Ali Mufiz upaya yang dilakukan pemerintah harus masyarakat dukung. LGNOTa membantu anak untuk pribadi anak seperti seragam, sepatu, dan uang saku. “Mari kita sadari bahwa mencerdaskan anak bangsa menjadi tanggung jawab kita bersama,” tandas Ali Mufiz.
Ditambahkan Ketua LGNOTA Kota Pekalongan, Nur Chozin mengungkapkan bahwa sejak 2018 ada 500 anak yang telah dibantu baik dari Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, dan masyarakat umum. “Kami tidak membeda-bedakan tatarab sekolah baik sekolah atau madrasah, agama atau organisasi, tentu ini kami berikan sesuai dengan persentase dampak bencana rob dan banjir yang tejadi di Kota Pekalongan,” pungkas Chozin. (HL)
Sumber : Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan