Ekonomi

Pasca Lebaran, Harga Sejumlah Komoditas Pangan Mulai Turun

Kota Pekalongan, jateng.garudacitizen.com – Belum genap dua pekan pasca lebaran, harga sejumlah komoditas pangan di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekalongan mengalami penurunan. Beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga seperti gula pasir, bawang putih, dan minyak goreng.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Perdagangan, Sri Haryati, S.Sos, M.M menyampaikan dari hasil pemantauan tim di tiga pasar yang berada di Kota Pekalongan yakni Pasar Banjarsari, Pasar Grogolan dan Pasar Banyu Urip, harga bahan pangan masih stabil. Bahkan beberapa komoditi cenderung turun. Lebih lanjut, Dindagkop menggelar survei setiap hari di sejumlah pasar tradisional untuk memantau pergerakan harga, baik kenaikan maupun penurunan harga bahan pokok.

“Harga perkembangan barang kebutuhan pokok di Kota Pekalongan sebelum lebaran saat tim melakukan pemantauan harga pada tanggal 31 Mei dibandingkan hari ini. Untuk beras harganya masih stabil, tidak ada perubahan di angka Rp11.500, gula pasir sebelum lebaran harga Rp.12.500, hari ini menjadi 12.000 di 3 pasar yang dilakukan pemantauan, Pasar Banjarsari, Grogolan dan Banyurip,” ucap Haryati saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/6/2019).

Disampaikan Haryati, harga komoditas lain yang cenderung stabil dan mengalami penurunan harga yaitu minyak goreng curah berkisar antar Rp9.800 per liter, daging sapi murni sebelum lebaran mencapai Rp120.000 turun menjadi Rp110.000, daging ayam ras dan ayam kampung masih sama di angka Rp34.000 dan Rp80.000 per kilogram.

“Untuk harga telur juga masih stabil Rp22.000 per kilo untuk ayam ras, sedangkan ayam kampung rata-rata per kilo nya mencapai butir Rp40.000. Harga cabai merah besar teropong dan cabai merah keriting di pasaran dari Rp38.000 turun menjadi Rp36.000. Namun, untuk harga cabai rawit mengalami sedikit kenaikan dimana cabai rawit merah sebelum lebaran Rp 18.000 menjadi Rp25.000 dan rawit hijau dari Rp 18.000 menjadi 22.000,” jelas Haryati.

Haryati membenarkan adanya pasokan stok dari beberapa produsen yang dibawa ke Kota Pekalongan dipastikan mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di Kota Pekalongan.

“Alhamdulillah untuk stok sampai sekarang masih aman tercukupi, terutama untuk cabai kami pasok dari petani-petani di Jawa Timur dan Semarang. Faktor naik turunnya harga dipengaruhi oleh adanya permintaan masyarakat, harga dari pihak produsen. Seperti bawang putih import yang pada saat awal puasa mengalami kelonjakan harga mencapai Rp50.000 kini berangsur turun menjadi Rp36.000. Adanya penurunan harga ini diakui senang oleh para konsumen karena harga yang pada saat lebaran sangat tinggi berangsur-angsur menjadi turun sehingga meringankan beban belanja harian mereka,” papar Haryati.

Seorang pedagang sembako, Slamet Riyanto mengakui bahwa setelah lebaran, harga kebutuhan pokok mulai stabil.

“Faktor utama penyebab turunnya harga kebutuhan lantaran stok aman. Harga beras saya jual dari Rp10.000-Rp 12.000 tergantung kualitas, kalau yang premium Rp12.000, telur Rp22.000 per kilogramnya,” terang Slamet. (GC.Tim)

Related posts

E-Retribusi Pasar Akan Diterapkan Guna Hindari Kebocoran

Hadi Lempe

Pemkot Imbau E-warung Jaga Kualitas Barang

Hadi Lempe

Lindu Aji Organizer, Gelar Pasar Kaget Spektakuler

Hadi Lempe

Toko Bangunan Menjadi Sasaran Komsos Babinsa Desa Bandungrejo

Hadi Lempe

Pasar Banjarsari dan Pasar Senggol Segera Dibangun

Hadi Lempe

Pemkot Pekalongan Serahkan Bantuan untuk 64 Rumah Roboh

Hadi Lempe

Leave a Comment