Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Selama penerapan PPKM di Kota Pekalongan, pelayanan KB gratis difasilitas layanan kesehatan (fasyankes) serta bidan praktik mandiri di seluruh wilayah Kota Pekalongan tetap dibuka.

Masyarakat bisa mengakses layanan tersebut melalui 55 layanan KB baik di unit puskesmas, rumah sakit negeri dan swasta yang tersebar di empat kecamatan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi pada Dinsos P2KB setempat, Dra Niken Soerwiatrini saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (5/8/2021).

“Untuk Bidan mandiri tidak semuanya melayani KB MKJP, hanya yang sudah memiliki sertifikat kompetensi pelayanan KB MKJP saja. Jika yang belum, hanya melayani jenis KB pil, suntik, dan kondom,” tutur Niken.
Ia memaparkan, sosialisasi dan layanan jemput bola ke rumah warga sementara dihentikan. Petugas PLKB memanfaatkan pesan elektronik atau media online untuk melakukan pendampingan dan memonitor ibu hamil dan pasca persalinan.
“Sosialisasi dan monitoring kesehatan ibu hamil dan pasca melahirkan tetap dilakukan. Mengingat kondisi pandemi, kami memanfaatkan media online seperti grup WhatsApp di tiap fasyankes, sehingga PLKB bisa selalu berinteraksi dengan warga untuk memberikan motivasi dan sosialisasi KIE,” ungkap Niken.
Niken menambahkan, pihaknya saat ini tengah fokus menyasar ibu pasca persalinan. Mengingat kondisi pandemi Covid-19 sangat rentan bagi kesehatan ibu dan bayi.
Menurutnya, program KB tidak semata-mata dibuat untuk memenuhi target pemerintah saja. Jika dilihat dari kacamata medis, program ini juga memiliki banyak keuntungan bagi kesehatan setiap anggota keluarga, Tidak hanya ibu, namun juga anak dan suami.
“Kendalanya, memang tidak sedikit masyarakat yang masih takut untuk datang ke fanyankes. Kami menghimbau masyarakat tidak perlu takut sebab layanan yang diberikan sudah sesuai dengan prokes,” katanya.(HL/Dyfa)