Pembangunan tanggul yang melintasi di Kota Pekalongan sepanjang 1.8 km ini telah rampung 90 persen.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) menargetkan pembangunan tanggul sepanjang 7,2 km yang dibangun di dua wilayah tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019.
Kota Pekalongan, GarudaJateng – Pemerintah Kota Pekalongan mengharapkan seluruh komponen masyarakat. Dapat selalu bersinergi bersama Pemerintah melakukan pemeliharaan dan perawatan terkait pembangunan infrastruktur. Baik tanggul, pompa dan sebagainya. Agar aset ini tetap awet dan terjaga keberlangsungannya.
Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE. Saat membuka kegiatan Workshop Water Management (Pengelolaan Air) bersama Dutch Water Authority (DWA), Selasa-Kamis (12-14/11/2019). Menyampaikan bahwa melalui workshop ini akan banyak masukan-masukan penanganan rob yang diberikan oleh DWA.
Menurut Aaf, pengendalian banjir dan rob di Kota dan Kabupaten Pekalongan menggunakan sistem polder. Karena pembangunannya berada di wilayah permukiman akan dibuat long storage dimana pada bagian ujungnya ditaruh pompa.
Aaf menegaskan saat ini progres tanggul telah terselesaikan 90 persen dan pompa sudah bisa dioperasikan serta berfungsi dengan baik.
“Semua sudah beres, intinya adalah pemeliharaan dan perawatan itu yang paling penting. Baik itu pompa maupun tanggul. Kita harus tegas, tidak boleh ada warung dan pedagang. Serta dijaga dari binatang-binatang, seperti tikus, kepiting dan sebagainya,” ujar Aaf.
Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih SE MSi menambahkan. Pembangunan tanggul ini merupakan solusi jangka pendek maupun menengah.
Dimana permasalahan utamanya adalah penurunan permukaan tanah (landsubsidence) hampir 10-20 sentimeter per tahun. Yang merupakan akibat dari aktivitas pembangunan maupun keseharian. Seperti penggalian atau pengeboran sumur air bawah tanah.
“Diharapkan forum ini akan memberikan solusi terkait penanganan banjir rob di Kota Pekalongan. Dengan memberikan aksi nyata, tidak sekedar ceremonial saja,” ujar Sekda.
Kami yakin bahwa DWA sudah berpengalaman, menangani bagaimana seriusnya pengelolaan air di Belanda. Sehingga wilayahnya betul-betul bersih dan teratur. Serta berhasil mengantisipasi dampak banjir rob dengan sistem polder dengan luar biasa,” pungkasnya. (GC.Tim)