Kepala Dinkes Kota Pekalongan
Ragam

Pemkot Bersama DPRD Terus Upayakan Penambahan Tempat Isolasi OTG

Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan dan Jajaran DPRD setempat terus mengupayakan penambahan ruang isolasi bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif. Seperti yang diketahui, Gedung diklat yang disediakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan sebagai tempat isolasi untuk menampung Orang Tanpa Gejala (OTG) terkonfirmasi positif Covid-19 sudah overload. Sejumlah ruang isolasi yang disedikan di Rumah Sakit yang berada di Kota Pekalongan baik yang menjadi Rumah Sakit Lini Pertama dan Rumah Sakit Lini Kedua pun sudah melampaui kapasitas dari total pasien terkonfirmasi yang dirawat.

Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Dr Slamet Budiyanto,SKM, MKes menjelaskan terkait dengan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan, berdasarkan laporan data Covid-19 yang dirilis dari website https//corona.pekalongankota.go.id hingga 14 Oktober 2020 pada pagi hari, jumlah total kasus terkonfirmasi positif 252 orang, terdiri dari 15 orang dirawat, 75 orang isolasi mandiri, dan 22 orang meninggal dunia serta 138 orang dinyatakan sembuh.

“Perkembangan kasus positif di Kota Pekalongan ini cukup signifikan seiring kami melakukan lebih masif lagi dalam melakukan deteksi melalui swab test massal dalam 3 minggu terakhir ini. Kasus isolasi mandiri cukup banyak, sementara kapasitas ruang isolasi yang kami sediakan di Gedung Diklat untuk OTG hanya 22 ruangan, sehingga sisanya 53 orang ini menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan tenaga medis. Yang kami harapkan mereka yang menjalani isolasi mandiri di rumah ini bisa betul-betul menjalankan protokol kesehatan dengan sangat baik untuk mencegah penularan Covid-19 di tengah masyarakat,” terang Budi saat menghadiri Rapat Koordinasi Penyediaan Ruang Isolasi bersama Komisi C DPRD Kota Pekalongan, Rabu (14/10/2020).

Budi menjelaskan, dalam menyiapkan tambahan ruang isolasi untuk pasien terkonfirmasi positif khususnya OTG tersebut, jajaran Dinkes telah berusaha keras mencari tempat-tempat yang strategis untuk dijadikan ruang isolasi tambahan.

“Kami sudah berupaya melakukan koordinasi dan pendekatan dengan sejumlah pemilik hotel, rusunawa, kost-kost an maupun rumah warga atau gedung yang sekiranya bisa dijadikan tambahan ruang isolasi. Namun, fakta di lapangan,masih ditemukan kendala baik karena biaya sewa yang mahal, pemilik sudah setuju namun warga sekitar ada yang melakukan penolakan, dan sebagainya. Sehingga, kami masih terus menjalin komunikasi dan sinergi dengan Sekda Kota Pekalongan, dan jajaran Forkopimda lainnya untuk dibantu menentukan langkah dan upaya apa yang harus segera diambil,” tutur Budiyanto.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Pekalongan, H Makmur Mustofa,SPd mengusulkan kost-kostan bisa dijadikan salah satu opsi yang dipilih untuk menjadi ruang isolasi mandiri tambahan untuk OTG. Mengingat dalam situasi pembelajaran daring saat ini, kost-kostan yang kebanyakan dihuni para mahasiswa saat ini banyak yang kosong, sehingga seharusnya bisa disewa untuk dijadikan tempat isolasi mandiri. Disamping itu, lanjut Mustofa, rumah kontrakan, losmen, dan gedung Eks Sri Ratu yang saat ini sementara belum digunakan, bisa dijadikan alternatif lain tempat isolasi mandiri.

“Sesuai dengan aturan yang disampaikan Kepala Dinkes tadi, ruang untuk isolasi mandiri diharuskan memiliki fasilitas satu kamar, satu kamar mandi, maka tempat kost bisa menjadi salah satu solusi yang tepat. Selain itu, lokasi alternatif yang bisa dijadikan tempat isolasi mandiri selanjutnya diantaranya losmen, hotel kelas melati, ataupun di Gedung Eks Sri Ratu,” papar Mustofa.

Mustofa mengaku DPRD siap membantu Dinkes Kota Pekalongan untuk turun langsung mengkomunikasikan kepada masyarakat maupun pemilik kos yang mengalami kesulitan atau penolakan dalam penyediaan tempat isolasi mandiri.

“Kami siap turun membantu Dinkes Kota Pekalongan untuk menjalin komunikasikan dengan masyarakat jika ada tempat yang akan disewa namun terjadi penolakan oleh warga sekitar maupun tidak boleh pemiliknya. InshaAllah jika bersama-sama akan bisa segera terselesaikan dengan menjalin komunikasi dengan pendekatan yang baik kepada masyarakat,” tandasnya.
(HL/Tim)

Related posts

Kota Pekalongan Banjir dan Rumah Terbakar

Hadi Lempe

Sertijab Kalapas IIA Pekalongan, Imam Purwanto Resmi Gantikan Agus Heryanto

Hadi Lempe

2 Pompa Manunggal II Siap Dioperasikan

Hadi Lempe

82 WBP Rutan Diusulkan Terima Remisi Kemerdekaan

Hadi Lempe

Dindagkop-UKM Bekali Pelaku Usaha Kopi Milenial

Hadi Lempe

Tingkatkan Disiplin Pegawai, Walikota Sidak OPD

Hadi Lempe

Leave a Comment