Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – AirNav Indonesia selaku operator lalu lintas udara di Indonesia mendapatkan beberapa laporan adanya balon udara liar yang mengganggu penerbangan saat musim mudik Lebaran hingga tradisi Syawalan 2022. Laporan tersebut datang dari pilot yang melintasi jalur udara yang terganggu dengan adanya balon-balon udara liar tersebut, didominasi diatas pulau Jawa, diantaranya di wilayah Semarang, Pekalongan, dan Yogyakarta.
Menyikapi hal tersebut, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang membahayakan lingkungan sekitar dan lalu lintas penerbangan dengan menerbangkan balon udara secara liar. Pasalnya, menerbangkan balon udara secara sporadis bisa tersangkut kabel listrik, menara SUTET bahkan mengurangi jarak pandang para pilot. Balon udara berisiko masuk ke dalam mesin pesawat, sehingga membahayakan aktivitas penerbangan.
“Hingga momen syawalan atau H+7 lebaran usai, ternyata masih banyak terlihat balon udara terlihat terbang mengudara. Himbauan kepada masyarakat jangan melakukan hal-hal yang membahayakan, bisa-bisa nanti Airnav tidak mau memfasilitasi komunitas balon udara kalau memang masyarakatnya masih banyak yang menerbangkan balon udara secara liar,” tutur Aaf usai dikonfirmasi di Kantor Setda Kota Pekalongan selepas apel gabungan luar biasa dan Halal Bihalal, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, Pemerintah Kota Pekalongan terus mengedukasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat baik melalui pihak Forkopimcam, kelurahan, hingga RT dan RW untuk mengantisipasi penerbangan balon udara secara liar. Tak hanya itu, razia balon udara liar juga telah digencarkan bersama pihak kepolisian maupun instansi terkait lainnya. Disampaikannya, masih adanya balon udara yang diterbangkan meski syawalan usai menjadi pekerjaan rumah bersama, agar di lebaran tahun berikutnya kejadian itu bisa lebih diantisipasi dengan pengawasan bersama.
“Tahun depan harus diantisipasi, peran semua masyarakat harus dimaksimalkan agar di tahun depan bisa dievaluasi bagaimana operasi terhadap balon udara liar ini bisa semakin diminimalkan dan tidak tidak diterbangkan bebas tetapi harus ditambatkan,” pungkasnya.(HL/Tim)