Kota Pekalongan, GarudaJateng – Pemerintah Kota Pekalongan berupaya dan memastikan semaksimal mungkin menangani banjir di sejumlah wilayah di Kota Pekalongan.
Tiap instansi bakal bersatu padu membantu pengungsi dan warga terdampak banjir. Seperti diketahui musibah banjir akibat curah hujan yang mengguyur Kota Batik tersebut menyebabkan ribuan warga mengungsi di beberapa titik lokasi pengungsian.
Plt Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan, Ir Budiyanto,Mpi,MHum mengungkapkan. Bahwa sejak Pemerintah Kota Pekalongan menetapkan status tanggap bencana banjir yang diperpanjang sepekan dari masa sebelumnya yakni hingga 4 Maret mendatang. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya langkah antisipasi dan tanggap terhadap keluhan warga terdampak banjir.
Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan saranan dan prasarana evakuasi, tempat pengungsian dan dapur umum dengan berkoordinasi dari dinas terkait hingga tingkat kelurahan.
“Keberlangsungan Dapur Umum ini akan dibuka terus dan kami berusaha memenuhi semua kebutuhan pengungsi maupun warga terdampak banjir namun tidak mengungsi. Setiap harinya kami juga membagikan 3000-5000 nasi bungkus, dan kebutuhan mendesak lainnya seperti makanan untuk balita dan ibu hamil, pampers, pembalut, obat-obatan setiap harinya untuk korban banjir. Disamping itu, kami juga bekerjasama dengan instansi terkait lainnya seperti Dinas Pendidikan dan Komunitas Badut Pekalongan mengadakan trauma healing kepada anak-anak pengungsi korban banjir yang tersebar di beberapa lokasi pengungsian untuk menghibur mereka, dengan Dinas Lingkungan Hidup menyediakan petugas kebersihan dan kontainer sampah,” terang Budiyanto.
Lebih lanjut, Budiyanto menambahkan koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Kesehatan dalam memastikan para korban banjir tetap sehat dan prima dengan mengerahkan tenaga medis berkompeten untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pemberian obat sesuai keluhan secara gratis atau tanpa dipungut biaya apapun.
“Kami menggandeng beberapa rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kota Pekalongan seperti RSUD Bendan, Rumah Sakit Hermina, Rumah Sakit Budi Rahayu, Rumah Sakit Anugerah dan petugas puskesmas dalam melayani kesehatan para pengungsi secara terjadwal bergantian. Selanjutnya, kami juga bekerjasama dengan PDAM dan BPBD untuk penyediaan pasokan air bersih, dibantu TNI/POLRI dan masyarakat yang sukarelawan membantu kami menyiapkan logistik dan membantu memasak dan membungkus nasi di Dapur Umum dibawah koordinator Dinsos-P2KB. Semua bantuan dari masyarakat luar juga kami menerima yang kami catat semua pengeluarannya dan dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabilitas,” papar Budiyanto.
Budiyanto menegaskan pemerintah senantiasa hadir untuk warganya sehingga warga dimohon untuk tidak perlu meminta-minta di jalan. Karena, selain membahayakan dirinya sendiri juga perilaku meminta-minta melanggar perda Kota Pekalongan.
“Kami mengimbau agar para warga terdampak banjir tak meminta-minta di jalan. Mari ke dapur umum dan koordinasikan secara baik-baik dengan kami mulai dari tingkat RT, RW hingga kelurahan. Agar semua bantuan juga terkoordinir secara merata dan tidak overlap (tumpang tindih),” pungkas Budiyanto. (GC-J)