Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Pemerintah Kota Pekalongan menerima bantuan 27 paket Jogo Tonggo Kit dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Paket bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kepala Seksi Pelayanan Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Wilayah Semarang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr. Elhamangto Zuhdan,MKM didampingi Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah,M. Soleh kepada perwakilan lurah yang ada di Kota Pekalongan, dan disaksikan oleh Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz,SE, Wakil Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE, Asisten Pemerintahan, Soesilo,SH, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr. Slamet Budiyanto,SKM,MKes dan jajarannya, bertempat di Ruang Amarta Setda setempat, Jumat (10/7/2020).
Paket Jogo Tonggo Kit untuk setiap kelurahan berisikan APD Sipil 10 set, sepatu boots 10 pasang, sarung tangan 10 pasang, spryer otomatik 1 buah, masker kain 1000 pcs, handsantizer 50 L, disinfektan 30 L, thermo gun 1 buah, buku-buku petunjuk teknis (modul) 1 paket dan tas 1 buah atau senilai Rp8.040.000.
Kasi Pelayanan Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Wilayah Semarang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr. Elhamangto Zuhdan,MKM menyampaikan bahwa bantuan jogo tonggo kit yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ini dapat menjadi salah satu stimulan Satgas Jogo Tonggo di tingkat Kelurahan dan RT/RW untuk menggerakkan masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan penanganan dan pencegahan covid-19 secara mandiri.
“Kasus Covid-19 di Jawa Tengah saat ini masih cukup tinggi, sehingga kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk melawan pandemi ini bersama-sama dengan cara gotong royong. Dengan adanya Satgas Jogo Tonggo diharapkan dapat menekan angka penularan dan penyebaran Covid-19 sampai tingkat dasar yakni hingga tingkat RT/RW di masing-masing kelurahan,” ujar Elham.
Menurut Elham, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mulai mendistribusikan semua wilayah kabupaten/kota di Jawa Tengah agar tercover semua bantuan paket tersebut. Peran Satgas Jogo Tonggo nantinya, lanjut Elham, yaitu menjaga stabilitas di masyarakat apabila di lingkungan wilayahnya ada warga terpapar Covid-19 dan melakukan pencegahan dampaknya baik di bidang ekonomi, sosial, kesehatan, dan sebagainya.
“Kegiatan ini sifatnya non permanen tergantung situasi, jika Covid-19 sudah berakhir, kegiatan ini diharapkan bisa diaplikasikan ke kegiatan program-program kebencanaan lainnya. Sehingga, kami berharap untuk para lurah dapat meningkatkan peran aktif para ketua RT/RW serta petugas pelayanan kesehatan di lingkungannya untuk mengambil peran memetakan, mengawasi, dan mengedukasi masyarakat secara masif dalam menjalankan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing,” terang Elham.
Sementara itu, Walikota Pekalongan,HM Saelany Machfudz,SE menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan bantuan Jogo Tonggo Kit kepada Kota Pekalongan sebanyak 27 paket untuk 27 kelurahan di Kota Pekalongan.
“Atas nama Pemerintah Kota Pekalongan, kami mengucapkan terimakasih atas bantuan Jogo Tonggo Kit yang telah diserahkan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pasalnya, pandemi Covid-19 yang telah terjadi memberikan dampak yang besar di kehidupan masyarakat di segala sektor. Namun, Alhamdulillah untuk Kota Pekalongan sendiri menjadi salah satu kota di Jawa Tengah yang dampak Covid-19 nya paling rendah,” ujar Saelany.
Disampaikan Saelany, Satgas Jogo Tonggo merupakan gerakan berlandaskan solidaritas masyarakat di tingkat bawah untuk saling menjaga satu sama lain dalam segala hal khususnya pencegahan Covid-19 ini yang melibatkan seluruh elemen tingkatan pemerintah mulai dari pemerintah provinsi, walikota/bupati, camat, lurah, hingga ketua RT/RW dan sebagainya.
“Sehingga dalam pelaksanaan pencegahan Covid-19 ini dapat terkoordinasi dengan baik, dimana Satgas Jogo Tonggo ini diketuai oleh Ketua RW setempat dibantu RT dan tim kesehatan, keamanan dan lainnya. Dalam pelaksanaan Jogo Tonggo mencakup Jaring Pengaman Sosial dan Jaring Pengaman Keamanan (meliputi sosial pendataan dan pemantauan warganya) serta Jaring Pengaman Ekonomi yang bertugas memastikan tidak ada satu pun warga yang kelaparan selama wabah dan kegiatan ekonomi berjalan dengan baik sesuai protokol kesehatan. Diharapkan setiap warga selalu menengok tetangga kiri dan kanan, jika ada yang kesusahan segera lapor Ketua RW untuk dicari solusi bersama-sama,” tandas Saelany.(Aina/tim)