Peran Penting Tumbuhkan Semangat Belajar Pada Siswa
Ragam

Peran Penting Tumbuhkan Semangat Belajar Pada Siswa

GarudaJateng – Seorang siswa laki-laki kelas 3 sekolah dasar, sebut saja Andi. Guru kelasnya mengeluh siswanya yang malas belajar dan sering mendapat peringatan. Namun ketika ditanya tentang hobinya, Andi dengan sigap menjawab hobinya adalah sepak bola, dan tim kegemarannya adalah Arsenal.

Bahkan hafal seluruh pemain inti dan pemain cadangan. Siapa pelatih dan assistennya, nomor punggung pemain, tanggal ulang tahun serta daftar pencetak gol, pemberi assist dan poin klasemen liga beserta urutannya. Luar biasa bukan?

Semua manusia sejatinya adalah seorang pembelajar tetapi masalahnya kita secara tak sadar, sering memberikan perlakuan tak menyenangkan ketika siswa belajar atau mungkin kita sewaktu kecil pernah mendapat stimulasi tidak menyenangkan semasa kecil.

Contohnya saat anak kecil berumur sekitar setahun, mereka biasanya ingin memasukan semua barang ke dalam mulutnya. Yang sering terjadi adalah orang tua melarang si anak secara verbal sambil menarik barang tersebut. Ini bisa dikategorikan perilaku tidak menyenangkan bagi si anak.

Lalu ketika anak sedang belajar berjalan, banyak larangan dari pihak orang tua atau pengasuh. Padahal ini adalah proses belajar si anak untuk mengisi informasi di otaknya.

Ketika sudah mulai berbicara dan banyak bertanya, jawaban yang didapatkan mungkin tidak mengenakan untuk anak. Bisa jadi ini karena faktor kelelahan saat mengasuh atau capek memberikan penjelasan yang berulang-ulang.

Saat melihat barang baru di rumah dan anak ingin mengetahui lebih dekat dan memegangnya, orang-orang dewasa di sekelilingnya malah menjauhkan barang tersebut karena takut rusak atau mencederai anak.

Dari seluruh contoh tadi, apakah yang membuat siswa malas belajar?

Mengapa ada siswa yang kalau untuk pelajaran otaknya seolah tidak berfungsi tetapi bisa hafal semua hal penting tentang klub idolanya. Siswa ini tentu tidak bodoh malah bisa disebut pandai. Hanya saja perlakuan yang didapat membuat beberapa siswa malas belajar.

Lalu apa yang harus dilakukan guru supaya siswa mudah belajar? Orang tua dan guru memegang peranan penting dalam masa tumbuh kembang siswa serta membantu sekali untuk mengatasi masalahnya. Lalu komunikasi dengan cinta dalam setiap didikannya.

Seorang pakar pendidikan, Timothy Wibowo, memberikan beberapa kiat supaya siswa dapat menjadi rajin dan mudah belajar di sekolah.

Berikut tipsnya :

  1. Saat siswa pulang sekolah, orang tua perlu menanyakan apa saja hal menyenangkan hari itu. Otomatis siswa akan mencari hal-hal menyenangkan di sekolah dan secera tidak langsung membentuk mindset siswa bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
  2. Ketika anak tidur masukan sugesti positif dengan mengatakan bahwa belajar adalah hal menyenangkan. Belajar sama menyenangkannya dengan bermain atau berhitung dan menghafal itu sangat mudah. Ini salah satu bentuk hypnosleep positif pada anak.
  3. Jelaskan guna materi pelajaran yang sedang dikerjakan. Sesuaikan penjelasan dengan materi siswa, misalnya dengan belajar perkalian, maka siswa dapat menghitung jumlah koleksi mainannya atau menghitung sendiri harga action figure di sebuah supermarket dan membandingkannya dengan harga di mall lain. Atau jika mahir bahasa Jepang maka menonton anime tak perlu menggunakan subtitle dan dapat membaca komik aslinya yang langsung yang berbahasa
  4. Guru sering mengatakan bahwa kalian adalah siswa hebat dan luar biasa. Pujian tulus dan memacu semangat siswa untuk belajar lebih penting daripada diajari macam-macam teknik berhitung dan menghafal cepat. Mintalah bantuan orang sekitar untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa.
  5. Buatkan surat rahasia untuk siswa lalu guru dapat mengatakan bahwa hanya guru dan si siswa yang mengetahui tentang surat tersebut dan isinya. Isi suratnya bisa kata-kata semangat untuk anak dalam kegiatan belajar mengajar, sekolahnya atau hal lain yang dapat membangkitkan semangat siswa.
Arintoko

Masih banyak tips lainnya untuk membuat siswa bersemangat dalam belajarnya. Intinya adalah kerjasama berbagai pihak dalam menyuntikan rasa percaya diri untuk siswa dalam batas wajar. Apabila berlebihan maka akan jadi seperti tindakan yang kelewat memanjakan dan itu akan berakibat tidak baik. Jika siswa sudah semangat belajar maka setengah pertandingan sudah dimenangkan. (Arintoko)

Related posts

Kehamilan dan Kelahiran yang Direncanakan Wujudkan Penduduk Berkualitas

Hadi Lempe

Brighton, already an Olympic skateboarding medal threat

Dedi Ariko

Jum’at Berkah, FKPPI Cabang Kota Pekalongan, Berbagi Nasi Bungkus

Hadi Lempe

Perkara Penggelapan Mobil Rental Kembali Disidangkan, Ibu Rumah Tangga Terancam Di Penjara

Hadi Lempe

Rutan Batang Serahkan Donasi Wakaf Ponpes Al-Ikhsan

Hadi Lempe

Penemuan Mayat Laki Laki Tanpa Identitas Mengambang Di Sungai Setono.

Hadi Lempe

Leave a Comment