Statemen

Peringati HKBN, 85 Pegawai RSUD Bendan Dibekali Kesiapsiagaan Bencana Gempa

Pekalongan GC – Guna memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN), sebanyak 85 pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan dibekali kesiapsiagaan bencana dalam kegiatan Simulasi Kewaspadaan Bencana, Penanggulangan dan Evakuasi Bencana Gempa Bumi oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan. Pembukaan simulasi tersebut berlangsung di Aula RSUD Bendan Kota Pekalongan, Kamis (25/4/2019). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 25-26 April 2019. Di hari pertama penyampaian materi oleh para narasumber dari Plt. BPBD Kota Pekalongan, Suseno SH, relawan PMI Kota Pekalongan, Anggit Anggoro, dan Perwakilan BRIMOB POLRI Kota Pekalongan, Siswanto. Sedangkan keesokan harinya dilaksanakan simulasi secara praktek di Halaman RSUD Bendan.

Mewakili Walikota Pekalongan, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Setda Kota Pekalongan, Joko Purnomo menyampaikan, Kota Pekalongan memiliki kondisi geografis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana banjir, gempa bumi, gunung berapi, tsunami, dan sebagainya. Untuk mengurangi korban dan kerugian yang ditimbukan dari bencana tersebut, maka semua sektor harus dipersiapkan terkait kesiapsiagaan bencana salah satunya yang berada di sektor rumah sakit.

“Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan masyarakat yang tidak terlepas dengan kemungkinan terjadinya kasus gempa bumi. Oleh karena itu, sudah menjadi keharusan Rumah Sakit membuat perencanaan program persiapan penanggulangan keadaan darurat gempa dan SOP kebencanaan, ”ucap Joko.

Dijelaskan Joko, kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap bahaya gempa bumi yang mungkin timbul serta mendorong upaya peningkatan pencegahan tanggap darurat bencana di Rumah Sakit. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan karyawan-karyawati Rumah Sakit agar selalu terasah demi keselamatan dan keamanan jiwa.

Joko menambahkan dari aturan yang dicanangkan Kementerian PUPR menghimbau untuk instansi-instansi yang memiliki bangunan bergedung lantai harus memenuhi persyaratan kebencanaan. Pihaknya sangat mendukung kegiatan simulasi ini agar para pegawai Rumah Sakit dapat memahami betul apa yang akan dilakukan ketika terjadi suatu bencana khususnya gempa bumi.

“Sebenarnya Kementerian PUPR punya aturan tentang gedung-gedung yang harus memenuhi persyaratan untuk kebencanaan. Ke depan kita mencoba salah satunya untuk pengajuan IMB memang kalau yang swasta semuanya sudah kita evaluasi untuk kebencanaan kebakaran, gempa bumi dan sebagainya. Tapi, untuk pemerintah, RSUD Bendan dulu sudah, hanya yang terakhir pada saat pembuatan jalan untuk pasien apabila terjadi bencana dulu memang sudah pernah dianggarkan, namun keterbatasan waktu dan anggaran belum terlaksana. Direktur RSUD Bendan tadi sempat menyampaikan dan Saya ingatkan untuk para Kabidnya untuk merealisasikan kembali hal tersebut, “terang Joko.

Saya berharap juga SOP yang dibuat harus benar-benar semua karyawan harus memahami, sehingga saat terjadi bencana mereka dapat mengetahui apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus mereka lakukan, ”sambung Joko.

Plt. BPBD Kota Pekalongan yang diwakilkan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Arif Mahanani, menerangkan dalam peringatan HKBN, ada beberapa instansi yang ingin melaksanakan kegiatan simulasi gempa bumi serupa. Pihaknya menginginkan setelah simulasi ini, instansi-instansi yang ada di Kota Pekalongan dapat melaksanakan evakuasi mandiri.

“Semua kantor-kantor yang di Pekalongan ingin mengadakan hal yang sama seperti yang di RSUD Bendan ini. Pertama kali disini kemudian di KPPN, KPKNL, Kantor Pajak Pekalongan. Diharapkan setelah mendapatkan simulasi, instansi-instansi tersebut dapat melakukan evakuasi mandiri dan mampu menolong bila ada korban dalam gedung tersebut, minimal semua karyawan di instansi tersebut bisa evakuasi mandiri, menyelamatkan diri sendiri dan menolong oranglain, ”terang Arif

Direktur RSUD Bendan, Junaedi Wibawa menuturkan yang perlu dipersiapkan dalam kesiapsiagaan bencana antara lain regulasi sistem, sumber daya manusia, sarana dan prasarana khusus penyelamatan yang memadai.

“Kesiapsiagaan bencana yang perlu dipersiapkan adalah regulasi (sistem yang telah disusun secara terstruktur), sumber daya manusia karena belum semuanya mendapatkan pelatihan. Kami mohon kepada BPBD memberikan upaya keselamatan kepada pegawai maupun pasien, sarana dan prasarana penunjang khusus penyelamatan seperti tangga darurat, jalur penyelamatan. Kami harapkan semua karyawan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan atas apa yang dilakukan saat terjadi bencana, ”tutur Junaedi.

Ditambahkan ketua penyelenggara, Rhikza Dhini, simulasi kebencanaan yang digelar di RSUD bekerjasama dengan BPBD Kota Pekalongan telah terjalin kedua kalinya. Pihaknya berharap seluruh pegawai RSUD Bendan dapat mendapatkan bekal pelatihan kebencanaan khususnya gempa bumi. (GC.Tim)

Related posts

DLH dan Ratusan Mahasiswa Tanam 1250 Mangrove

Hadi Lempe

Jelang Natal dan Tahun Baru, Dandim Minta Prajuritnya Selalu Waspada

Hadi Lempe

Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Sosialisasikan Penerimaan Peserta Didik Baru 2019

Hadi Lempe

Enam Puluh Orang Lansia Diberi Sukma

Hadi Lempe

Jelang Pelantikan Presiden, Tiga Pilar Sinergi Jaga Kondusifitas

Hadi Lempe

Kecelakaan Pantura Kota Pekalongan Nihil

Hadi Lempe

Leave a Comment