Pekalongan, GC – Dalam rangka penyelarasan persepsi dan informasi terhadap penyiapan dan pelaksanaan program Kependudukan Keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) sebagai upaya mempercepat pencapaian target sasaran strategis, sasaran program, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinsosP2KB) Kota Pekalongan menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program KKBPK Tahun 2019 di Ruang Amarta Setda, Senin (29/4/2019).
Kepala DinsosP2KB Kota Pekalongan selaku ketua penyelenggara, Gunindyo menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas, komitmen dan dukungan pemerintah daerah dan mitra kerja dalam pemerataan, pengelolaan, dan pelaksanaan program KKBPK guna meningkatkan kualitas penduduk Kota Pekalongan. Kegiatan ini diikuti setidaknya 150 orang dari berbagai unsur.
“Peserta sebanyak 150 orang yang terdiri dari Forkompinda, Legislatif, Asisten Setda, OPD, Lembaga atau Organisasi Masyarakat terkait, Camat dan Lurah, TP-PKK se-Kota Pekalongam, PLKB, ”ucap Gunindyo.
Diungkapkan Gunindyo, tingkat pertumbuhan penduduk di Kota Pekalongan mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan pada tahun 2017 piramida Penduduk Kota Pekalongan menunjukkan telah terjadi bonus demografi.
“Berdasarkan sumber, Tingkat kepadatan penduduk Kota Pekalongan rata-rata 6.613 jiwa/km2 (Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018). Kepadatan paling tinggi di Pekalongan Barat sebesar 9.379 jiwa/km2. Tingkat pertumbuhan Kota Pekalongan dari tahun 2014 menunjukkan penurunan secara bermakna, tahun 2014 (0,97%) sedangkan pada tahun 2018 (0,88%). Piramida Penduduk Kota Pekalongan tahun 2017 menunjukkan sudah terjadi bonus demografi dimana jumlah penduduk usia produktif (15 tahun-60 tahun) lebih dari 50% dibanding non produktif. Jika ini dapat dikelola dengan baik, maka akan menciptakan penduduk yang berkualitas, ”ungkap Gunindyo.
Pada pembukaan kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih menekankan perlunya sinergitas semua pihak antara Pemerintah Daerah dan mitra kerja di semua tingkatan wilayah demi suksesnya program KKBPK di Kota Pekalongan.
“Ini kaitannya dengan Rakerda KKBPK adalah untuk menjalin sinergitas antar stakeholder baik dari Pemerintah ataupun organisasi masyarakat, keagamaan untuk bisa bersama-sama agar lebih peduli dengan Program KB karena ini sangat bermanfaat dalam mempersiapkan masa depan SDM di Kota Pekalongan, ”tegas Sekda.
Pihaknya merasa bersyukur bahwa program KKBPK dalam 10 tahun terakhir menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan terutama dengan meningkatnya partisipasi masyarakat di bidang kependudukan dan KB. Beberapa kegiatan yang ada dalam program KKBPK diantarannya peningkatan sinergitas pembangunan 5 kampung KB untuk mendukung kepesertaan KB, pengembangan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), pembinaan kelompok-kelompok kepesertaan KB.
“Rakerda ini merupakan lanjutan dari proses management pembangunan program KKBPK di tingkat provinsi Jawa Tengah yang dimaknai sebagai wahana untuk menyamakan persepsi serta kesepakatan dalam menyusun rencana operasional yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang konkrit di lapangan. Dari program-program yang ada di masing-masing OPD jika dipadukan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pekalongan secara menyeluruh, laju pertumbuhan Kota Pekalongan juga akan semakin menurun, ”terang Sekda.
Sekda mengajak kepada seluruh pihak untuk merapatkan barisan, menyatukan langkah dan tujuan untuk mencapai sasaran kinerja KKBPK Tahun 2019.
“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini merupakan bagian dari peran mewujudkan masyarakat Kota Pekalongan sesuai dengan visi misi Kota Pekalongan terwujudnya Kota Pekalongan yang lebih sejahtera, mandiri, dan berbudaya berlandaskan nilai-nilai religiusitas, ”tutur Sekda.
Perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah selaku Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, G. Sarmini, menjelaskan Program KKBPK saat ini sudah berada dalam posisi yang baik. Ia juga mengapresiasi capaian kinerja Pemerintah Kota Pekalongan dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.
“Dilihat dari kinerja Kota Pekalongan dari Desember 2018 capaian peserta KB sudah cukup bagus, dalam setahun mencapai 95.56%. Peserta kelompok BKB aktif ada 75 kelompok dari 93 kelompok. Peserta BKL aktif 62 kelompok dari 78 kelompok, kelompok PPKS 127 dari 130 kelompok, remaja yang ikut BKR 45 dr 54 kelompok. Ini akan memberikan harapan dalam pengendalian penduduk dan peningkatan kualitas penduduk karena usia produktif lebih besar dari non produktif (bonus demografi). Kami berharap semua peran baik dari instansi pemerintah, sektor terkait, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, petugas lapangan dan kader sangat penting agar program ini dapat berjalan dengan baik. Contohnya dari Bappeda kalau mereka sudah ada komitmen antar pimpinan, mereka akan mengeluarkan anggaran untuk program ini yang mungkin anggaran dari APBN kurang bisa dibantu dengan APBD, maka kegiatan ini akan berjalan dengan baik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, ”jelas Sarmini. (GC.Tim)