PKBM Kingdom Gelar Edukasi Lingkungan Bersama Komunitas Sapulidi
Ragam

PKBM Kingdom Gelar Edukasi Lingkungan Bersama Komunitas Sapulidi

Kota Pekalongan, Garudacitizen.Jateng – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kingdom. Yang beralamat di jalan Angkatan 45 No. 39 Kota Pekalongan. Mengadakan kegiatan Edukasi Lingkungan bersama Komunitas Sapulidi. Senin, (30/9/2019).

Plastik ada di mana-mana dan anak-anak sudah sedemikian terbiasa melihat dan menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa sadar bahaya dan dampaknya buat ekosistem hari ini dan masa depan.

Kegiatan Edukasi lingkungan ini diikuti oleh 17 anak didik, guru dan orang tua murid PKBM, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini, Diawali dengan do’a bersama, sambutan dari pimpinan Lembaga PKBM, perkenalan dan penyampaian materi dari Komunitas Sapulidi.

Christy, selaku Pimpinan Lembaga PKBM sekaligus Ketua Yayasan Benih Edukasi Putra Putri Bangsa, dalam sambutannya mengatakan “Puluhan tahun yang lalu, anak-anak di sekolah diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Beberapa tahun belakangan kita diajarkan untuk mulai memilah sampah,” ujarnya.

Simak video berikut :

Lanjut Christy, “Harapan kami, anak-anak ini nantinya bisa melakukan lebih dari itu. Yaitu mengelola sampah. Supaya ketika besar nanti, mereka bisa memberikan solusi untuk masalah-masalah seperti ini,” pungkasnya.

Penyampaikan Materi oleh Narasumber dari Komunitas Sapulidi Kota Pekalongan

Dicko Handono, Selaku Ketua Komunitas Sapulidi Kota Pekalongan. Menyampaikan “Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi anak-anak tentang akibat penggunaan plastik bagi lingkungan, memanfaatkan limbah plastik untuk dibuat menjadi bahan lain yang lebih berguna, khususnya ecobrick,” paparnya.

Lebih lanjut Dhiko memaparkan, “Kita mengajak setiap keluarga untuk bisa mengendalikan penggunaan plastik, mengubah sampah plastik menjadi bahan lain yg berguna serta memberikan kesadaran bagi anak-anak untuk mendukung kampanye bahaya penggunaan plastik,” pungkasnya.

Imam Nur Huda, Selaku Ketua Harian dan Koordinator Lapangan Komunitas Sapulidi. Menambahkan “Pembelajaran dan prakter Ecobrick merupakan salah satu solusi yang paling mudah untuk meminimalisir keluarnya sampah dari rumah tangga atau sekolah,” ujarnya.

Masing-masing anak yang sebelumnya sudah mengumpulkan plastik seperti, sachet kopi, snack, mie instan, kresek juga botol plastik. Dikumpulkan dan dijadikan bahan untuk pembuatan ecobrick.

Selama berlangsungnya acara, atas dasar keingintahuan anak-anak menanyakan apa arti Sapulidi. Yang selanjutnya dijawab oleh Imam Nur Huda. Sapulidi merupakan kepanjangan dari Sadar Peduli Lingkungan Dimana Saja. Komunitas Sapulidi bergerak dibidang lingkungan dan kebersihan,” ujar Huda.

Sampai kegiatan berakhir, seluruh peserta bisa menyelesaikan ecobrick. Walaupun tidak sampai berat 200 gram dari botol air mineral 600 ml. Dengan riang gembira anak-anak membawa ecobricknya masing-masing untuk foto bersama bahkan ada yang membawanya pulang. (Widodo)

Related posts

Menkopolhukam Dan Menkumham Temui Eks MAHID Di Belanda Bahas Kewarganegaraan dan Repatriasi

Hadi Lempe

SMP N 1 Kota Pekalongan Gelar Pemilihan Ketua OSIS

Hadi Lempe

451 KK di Kelurahan Kalibaros Terima JPS Pemprov

Hadi Lempe

Menengok Kondisi Banjir di Kota Pekalongan

Hadi Lempe

Kunjungi Kota Pekalongan, LO Gugus Tugas Pusat Pastikan Penanganan Covid-19 Dimaksimalkan

Hadi Lempe

Serap Masukan Pedagang Ex Pasar Banjarsari, Pemkot Tinjau Pasar Darurat Sorogenen

Hadi Lempe

Leave a Comment