Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Sekian waktu berlalu mengurung langkah karya anak bangsa, dalam situasi dan kondusi yang tak menentu dunia dirundung duka adanya Covid-19. Sehingga banyak pengaruhi sektor aktifitas secara lini, termasuk kegiatan seni, para penggiat seni seperti mati suri mencari solusi.
Mengurai sebuah kerinduan jiwa dari insan pelaku seni, Rumah Seni Pekalongan tampil menggagas pertemuan penyair nusantara dengan thema “Puisi Dalam Kotak Suara” yang di gelar di Wapres Kota Pekalongan pada tanggal 23 Oktober 2021.
Acara dengan kemasan sastra memberikan bentuk kesegaran edukasi melibatkan para guru bhasa dan seni tingkat SD-SMP melalui Work Shop penulisan puisi dan teknik membaca puisi. Hadir sebagai peserta work shop 25 guru SD-SMP,yang di pandu oleh pemateri yaitu Prof, Wardjito Suharso dari Semarang dan tokoh budayawan, penyair nasional Hadi Lempe,(Pekalongan) sekaligus penggagas penyelengaraan kegiatan tersebut.
Acara temu penyair di hadiri para penyair nusantara dari berbagai daerah yaitu, Jakarta,Bekasi,Depok,Cirebon,Indramayu,Brebes,Tegal,Selawi,Pemalang,Temanggung,Kendal,Semarang,Surabaya dan Pekalongan. 90 Penyair hadir memberi warna spektakuler di perhelatan acara tersebut.
Menurut Hadi Lempe budayawan pekalongan, “Acara ini adalah merupakan wadah silaturahmi para penyair lintas daerah indonesia. Pekalongan sendiri merupakan barometer dari kegiatan Apresiasi Sastra yang setiap tahun di agendakan. Temu penyair nusantara “Puisi dalam kotak suara” adalah kegiatan yang ke 12 di selenggarakan oleh Rumah Seni Pekalongan. Kegiatan ini juga merupakan tujuan yaitu mempersatukan visi penggiat seni khususnya Kota Pekalongan. Kesenian akan maju apabila sudah bisa saling menghargai dan menanggalkan ego individul pelaku. Selebihnya adalah peran pemerintah daerah dalam melaksanakan pembinaan terhadap kantong-kantong seni/budaya masyarakat tidak memandang sepele” pungkas Hadi Lempe (HL)