KOTA PEKALONGAN Garudacitizen Jateng – Puluhan nasabah geram, mereka mendatangi Kantor KSPPS BMT Mitra Umat Cabang Panjang Wetan, di Jl.Wr.Supratman,Kecamatan Pekongan Utara. Sudah sekian hari para nasabah datangi Kantor BMT Mitra Umat, dengan tujuan mengambil tabungan mereka untuk persiapan Hari Raya. Puncaknya ialah Senin pagi (1/4/2024) sejumlah nasabah kembali menggeruduk Kantor Cabang BMT Mitra Umat, mereka menuntut untuk mencairkan uang tabungan, namun harapan mereka kandas dimana uang tabungan tak bisa di cairkan.
Lebih geram lagi, para nasabah ini tidak mendapatkan kejelasan dari pihak pengelola KSPPS BMT Mitra Umat kapan uang tabungan mereka bisa di cairkan. Puluhan nasabah yang memilikki tabungan bervariasi, dari 5 juta hingga puluhan juta rupiah sepertinya raib tak bisa di ambil.
Rumor yang muncul dari para nasabah, jika uang tabungan nasabah telah diselewengkan untuk kepentingan pengurus atau telah dikorupsi. Santernya lagi mengalir dari nasabah kalo uang simpanan nasabah digunakan untuk biaya Politik pengurus yang mencalonkan sebagai CALEG pada pemilu Legeslatif (DPR) tahun 2024 ini.
Kesaksian dari nasabah yang keberatan disebut namanya, warga Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Kota Pekalongan Utara. Ia mengatakan dirinya menyimpan/menabung di BMT Mitra Umat Cabang Wr, Supratman sudah lama dan tabunganya berjumlah 15 Juta Rupiah. Menjelan Hari Raya Idul Fitri, ia sudah satu minggu berlalu mengurus pencairan tabungan tidak berhasil, sebaliknya hanya di janji-janjikan saja tanpa kejelasan. Sama halnya nasabah-nasabah lainya mereka tidak bisa mencairkan tabungan yang akan dibutuhkan lebaran idil fitri.
“Kami sangat menyesalkan dan hilang kepercayaan terhadap KSPPS BMT Mitra Umat. Kami menuntut tanggung jawab, untuk mengembalikan uang tabungan kami yang telah di salahgunakan” Katanya.
Atas kejadian ini, pihak pengelola atau Pimpinan Penanggung jawab Wartawan mencoba klarifikasi dengan mendatangi Kantor Pusat KSPPS BMT Mitra Umat di Jjn. Dr.Wahidin Noyontaan Pekalongan Timur, Namun Pimpinan tidak bisa di temui, lewat Satpam di katakan jika Pimpinan tidak berada di Kantor. Kemudian Wartawan mencoba klarifikasi melalui telpon selular kepada dua orang yang merupakan pimpinan pusat yaitu Arf dan Ek, juga tidak direspon.
Kekecewaan nasabah semakin kesal, sebab mereka hanya diberikan sebagai uang janji 100 – 200 ribu saja, sebagaimana janji dari pihak KSPPS BMT Mitra Umat, uang tabungan nasabah akan di cairkan setelah adanya penjualan aset BMT Mitra Umat. Ini tragis sekali, KSPPS BMT Mitra Umat yang di galang sudah puluhan tahun dan berkembang, kini sepertinya kembali pada titik nadir. ( HL )