Kota Pekalongan garudacitizen jateng – Pemerintah Kota Pekalongan menyerahkan Surat Keputusan (SK) Purna Tugas bagi 12 Aparatur Negeri Sipil (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan yang memasuki masa pensiun pada 1 Juni 2020 mendatang. 12 orang purna ASN tersebut juga menerima Tunjangan Hari Tua (THT) yang diserahkan secara simbolis oleh Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz,SE didampingi Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, SE dan Kepala BKPPD Kota Pekalongan, Ir. Budiyanto,MPi,MHum, bertempat di Ruang Jetayu Setda setempat, Kamis (28/5/2020).
Dalam proses penyerahan SK pensiun tersebut memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah seperti menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun, handsanitizer, dan penerapan pola social distancing (jaga jarak).
Usai menyerahkan SK pensiun, Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz,SE menyampaikan apresiasi kepada 12 orang ASN yang memasuki purna tugas per 1 Juni 2020 mendatang dan telah mengabdi membantu pemerintah dalam membangun Kota Pekalongan.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Pekalongan mengucapkan selamat dan terimakasih sebesar-besarnya kepada para ASN yang menerima SK pensiun hari ini atas dedikasi, komitmen, kerjasama dan pengabdiannya selama mengabdi di Pemerintah Kota Pekalongan, telah membantu pemerintah dalam membangun Kota Pekalongan yang telah berhasil di berbagai bidang seperti pendidikan, pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, dan sebagainya. Semoga amal kebaikannya diterima oleh Allah SWT dan diridhoi langkah dan upaya kita bersama,” terang Saelany.
Saelany berpesan untuk para ASN yang purna tugas diharapkan senantiasa dapat meneruskan pengabdiannya kepada keluarga, masyarakat, mapun negara melalui kegiatan atau aktivitas-aktivitas yang bermanfaat. Menurut Saelany, sebelum memasuki masa purna tugas, para ASN tersebut telah diberikan bekal dan pelatihan kewirausahaan untuk memberikan bekal kemandirian dan menyiapkan mental dalam memasuki masa pensiun.
“Berakhirnya masa tugas sebagai ASN ini bukanlah akhir dari bentuk pengabdian diri kepada masyarakat, para purna tugas masih tetap berkontribusi dan mengabdi untuk keluarganya masing-masing, lingkungan, masyarakat disekitar tempat tinggalnya dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat seperti menjadi ketua RT, RW, ketua PKK, atau yang lainnya. Kami berharap juga uang THT yang diterima bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan mereka jangan mudah tergiur dengan iming-iming investasi atau bisnis yang tidak jelas (bodong),” tegas Saelany. (Aina/Tim)
