Kota Pekalongan GC – Lagi lagi menyimpan persoalan itu penuh tak nyaman, dan dipastikan bakal tumpah semua isi apalagi bila tak seimbang dengan daya tampungnya. Mungkin semua itu disengaja atau alasan kurang kontrolnya seorang, sehingga lupa jika bakal tersebar tumpah keributan.
Dan benar saja Ratusan Mitra Gojek yang tergabung dalam komunitas Go Car, mendatangi kantor Gojek cabang Pekalongan, di Perumahan Puri Hinggil Tirto Pekalongan, Senin ( 21/01/2019). Ratusan mobil driver gojek berjajar di ruas Jl.KH. Ahmad Dahlan Tirto sekitar pukul. 10.00 WIB hingga lalulintas sempat tersendat.
Melalui perwakilan aksi, Ponco Sugito, kepadagarudacitizen mengatakan bahwa, mereka akan menuntut di keluarkanya bonus yang sudah 6 bulan terakhir tidak ada bonus.
Ponco juga menegaskan bahwa tidak adanya bonus itu semua karena ulah oknum driver nakal
“Masih banyak driver driver yang jujur, tapi masih saja di kadali oleh oknum driver yang nakal. Pihak kantor seharusnya tau adanya kenakalan itu, dan tidak diam pura pura tidak tahu. Kami menuntut agar bunus yang menjadi hak kami harus di keluarkan,” tegas Ponco.
Aksi demo ratusan para awak gojek dan go car, sempat di kawal oleh petugas keamnaan dari Brimob dan Polsek Tirto. Para driver berusaha mediasi dengan pihak manajemen gojek. Akan tetapi, dari pihak gojek tidak memberikan tanggapan secara jelas. Menurut Sidiq, dari salah satu mewakili pihak menejemen mengatakan pihaknya tidak bisa menjawab semuanya, dan akan disampaikan ke pusat. Hanya itu yang di sampaikan Sidiq dan tentunya juga tidak memberikan kepuasan pada para driver gojek.
Pada akhirnya kesepakatan seluruh driver menyodorkan “PETISI”, sebuah surat pernyataan yang di tanda tangani oleh seluruh driver gojek dan go car yang hadir dalam aksi hari itu untuk diteruskan ke pusat agar bonus kembali ada di area Operational Pekalongan.
“Apabila dalam waktu satu bulan belum ada realisasi maka mereka akan menggelar aksi kembali bahkan lebih besar lagi,”tegas para driver.
Di waktu yang bersamaan Driver Go Ride juga menyampaikan aspirasinya terkait Putus Mitra yang di nilai tidak transparan. Mereka menuntut agar proses Putus Mitra (PM) dilakukan dengan transparan yaitu dengan membuka history sistem. Agar jelas kesalahan apa yang menjadikan seorang mitra diputus. Disampaikan oleh perwakilan Go Ride. (MAN)