BeritaEkonomi

RKPD Tahun 2020, Pemkot Terus Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Penguatan Usaha

Pekalongan, GC – Dalam rangka menyempurnakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2020 yang berfungsi sebagai dokumen tahunan, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan menyelenggarakan Forum Perangkat Daerah (FPD) Tahap II di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Selasa (5/3/2019).

FPD Tahap II ini telah dimulai sejak kemarin untuk menyempurnakan program dan kegiatan yang tertuang dalam rancangan Rencana kerja (Renja) perangkat daerah dengan hasil musrenbang di tingkat kelurahan maupun kecamatan yang akan disusun dalam RKPD tahun 2020.

Topik yang dibahas dalam FPD Tahap II hari kedua ini yakni pengembangan dan perluasan sektor-sektor ekonomi kreatif dan unggulan daerah dan penguatan kewirausahaan untuk mendorong pemerataan pendapatan masyarakat.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran Bappeda, para Kepala OPD atau yang mewakili, para camat se-Kota Pekalongan, para komunitas dan stakeholders terkait di Kota Pekalongan. Bertindak sebagai narasumber yakni Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Zainul Hakim, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Slamet Hariyadi, Plt. Kepala DKP Kota Pekalongan, Sochib Rochmat, Kepala Dinperpa Kota Pekalongan yang diwakilkan sekretarisnya, Nur Kholis, Kepala DPMPTSP Kota Pekalongan, Supriono, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan.

Kepala Bappeda Kota Pekalongan yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penyusunan Program Bappeda, Ujianto Purwanto menyampaikan bahwa pengembangan sektor ekonomi kreatif dan unggulan daerah dan penguatan kewirausahaan menjadi salah satu program prioritas dalam RKPD 2020. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong pemerataan pendapatan masyarakat Kota Pekalongan.

“Pemantapan tingkat kesejahteraan kemandirian masyarakat yang berbudaya berlandaskan nilai-nilai religiusitas. Arah kebijakan 2020 kita mempunyai 9 prioritas pembangunan yang pada tahapan ini kita bagi beberapa tema. Ini merupakan kelanjutan dari FPD Tahap I yang telah kita laksanakan 2 minggu yang lalu, Pak camat sudah menyampaikan hasil musrenbang kecamatan kepada kepala OPD. Sejak kemarin kita adakan FPD Tahap II yang kita bagi ke dalam 6 tema. Pada FPD tahap II ini, Kepala Daerah yang kita undang akan menyampaikan sesuai dengan tema yang kita minta yaitu dalam menyelesaikan permasalahan dan target RPJMD,” ucap Ujianto.

Dalam bahasan FPD Tahap II ini, Ujianto menuturkan ada dua isu menarik yang akan dibahas yakni pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran terbuka. Melalui kegiatan ini, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan masukan dan evaluasi terkait strategi dalam memecahkan isu tersebut.

“Di sisi ekonomi ada 2 isu besar yang akan dibahas hari ini. Yang pertama pertumbuhan ekonomi, kita secara angka sudah bagus, pertumbuhan ekonomi terakhir 5,32 % sedangkan target kita 5,87% kemudian tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2017 (5,05%) dan tahun 2018 (6,13%). Melalui kegiatan ini nanti akan memberikan masukan dan evaluasi sejauh mana strategi penyelesaian isu permasalahan tersebut yang didukung OPD terkait sebagai bahan Bappeda dalam merencanakan penyusunan RKPD tahun 2020,” tutur Ujianto.

Ditambahkan Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, sektor ekonomi kreatif di Kota Pekalongan perkembangannya cukup baik.

“Untuk sektor ekonomi kreatif ada 16 sektor, dari 16 sektor ini di Kota Pekalongan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan ini ada sekitar 8 sektor seperti kerajinan, kuliner, seni pertunjukan, musik, desain, riset pengembangan, radio dan televisi. Di Pekalongan sendiri untuk pengembangan seperti kerajinan, bagaimana progressnya sudah bagus mulai dari batik, crafts, tenun, sebenarnya sektor ekonomi kreatif. Sisi seni pertunjukkan juga Kota Pekalongan telah banyak mendominasi dibuktikan dengan banyaknya komunitas seni baik itu seni rakyat, seni wayang, barongsai yang sebenarnya menjadi sebuah pertunjukan yang menghasilkan dan bisa dikembangkan,” terang Betty.

Dijelaskan Betty, adanya jalan exit tol yang melewati Kota Pekalongan memberi dampak yang luar biasa untuk pengembangan sektor ekonomi Kota Pekalongan khususnya dalam menarik para wisatawan lebih banyak lagi untuk berkunjung ke Kota Pekalongan.

“Sektor ekonomi kreatif menjadikan peluang untuk mengurangi pengangguran, kalau makin berkembang dapat menyerap tenaga kerja dan membantu Pemkot dalam mengatasi pengangguran. Orang yang mempunyai potensi bisa memanfaatkan peluang ini supaya mereka bisa hidup dari kemampuannya itu karena ujung-ujungnya ekonomi kreatif itu untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Sampai 2018 ini sudah ada 4 sektor yang telah jelas progressnya mulai kerajinan, seni pertunjukan, radio dan televisi, serta fashion,” sambung Betty.

Diungkapkan Betty, langkah untuk mencapai target pengembangan ekonomi kreatif di Kota Pekalongan memerlukan sinergitas antara pemerintah, para komunitas, pelaku, dan stakeholders terkait khususnya kemandirian para pelaku ekonomi kreatif untuk senantiasa berinovasi dan berkreasi dalam peningkatan kualitas guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Pekalongan. (Widodo)

Related posts

Jelang Pemilu, Kesbangpol Sasar Pemilih Pemula

Hadi Lempe

Tragedi Wahono, Rekam Video Aksi Bunuh Dirinya Lalu Dikirim ke Kekasih Sebelum Meninggal

Dedi Ariko

Polresta Pekalongan Beri Pelayanan Kesehatan Gratis pada Para Korban Banjir

Hadi Lempe

Sambangi Rupbasan Pekalongan, Kakanwil: Keterbatasan Sarpras Bukan Halangan

Hadi Lempe

Wali Kota Goes To School Ajak Sinergi Perangi Narkoba

Hadi Lempe

Pungli di Program PTSL Sragen, Sesuai Arahan Bupati

Dedi Ariko

Leave a Comment