RSUD Bendan terus melakukan pembinaan terhadap perawat dan bidan dengan pelatihan guna meningkatkan kapasitas perawat dan bidan
Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Profesi perawat dan bidan merupakan bagian terpenting sebagai ujung tombak dari pelayanan sebuah rumah sakit. Hal penanganan dan perkembangan kondisi seorang pasien tertumpu pada kinerja para profesi keperawatan.
Upaya peningkatan kualitas dan keprofesionalan perawat dan bidan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota Pekalongan menggelar pelatihan peningkatan kapasitas perawat dan bidan dalam melayani pasien. Kegiatan ini di laksankan Senin (27/12/2021) terpusat di Aula setempat.
Di keaempatan itu Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, SE, hadir sekaligus membuka kegiatan tersebut. Aap juga memberikan motivasi untuk para tenaga kesehatan di RSUD Bendan yang mengikuti pelatihan.
Dalam sambutannya Aaf menyampaikan apresiasi atas prestasi yang sudah dicapai oleh RSUD Bendan Kota Pekalongan. Karena telah membuktika dan memberikan pelayanan baik untuk masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya.
Aaf juga menilai profesi perawat dan bidan adalah sangat berat, dimana tanggung jawab yang harus di emban sangat besar. Untuk itu perlu adanya penyegaran, peningkatan ilmu keperawatan dan bidan, dengan diadakan pelatihan secara rutin sehingga mereka mampu memberikan pelayanan dan penanganan yang lebih baik untuk para pasien. Papar Aaf
“Profesi perawat dan bidan ini punya tanggung jawab besar, salah memberikan obat, salah diagnosa, salah penanganan itu bisa menjadi fatal, mudah-mudahan pelatihan ini memberikan pencerahan dan kemjuan untuk semua. bisa bertambah ilmu dan peningkatan pelayanan lebih baik, khususnya untuk para perawat dan bidan di RSUD Bendan ini,” ungkap Aaf.
Lanjutnya, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan baik itu dokter, perawat maupun bidan dituntut untuk patuh aturan. Harus mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan kemajuan teknologi dan kemajuan alat medis yang ada.
“ Sejalan dengan kemajuan tehnologi kini, pasti ada tercipta alat-alat medis baru. Dari alat medis dan tekonologi baru maka harus bisa menyesuaikan, begitupun juga beberapa jenis obat baru, kita harus sesuaikan semua. Oleh karena itu, tenaga medis dituntut untuk selalu siap, mampu memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat,” tandas Aaf.
Sementara , Direktur RSUD Bendan, dr. Junaedi Wibawa menyampaikan hasil survei kepuasan pelanggan. Adapun point yang kurang yaitu pada faktor keperawatan, salah satunya dalam hal komunikasi dan keramahan perawat dan bidan terhadap pasien dan keluarganya.
“Beberapa survei yang kami laksanakan selama dua kali, dalam satu tahun menujukan, bahwa ada sesuatu yang kami pandang kurang, yaitu di profesi keperawatan. Dalam pelayanan, terutama hal komunikasi dengan pasien dan keluarganya.
Jika sedikit saja ada ketidakcocokan dengan profesi keperawatan maka mereka menganggap sebuah kekurangan, tetapi kita tidak boleh anggap remeh dan harus segera kita perbaiki. Dengan kita adakan pelatihan pada hari ini adalah salah satu upaya untuk memperbaiki kekurangan yang ada,” terang dr. Junaedi.
Lebih lanjut, dr. Junaedi menyebutkan peserta pelatihan terdiri dari seluruh perawat dan bidan RSUD Bendan, sebanyak 255 orang, “Pelatihan terbagi menjadi 2 gelombang, tujuanya agar pelatihan bisa berjalan dan pelayanan di Rumah Sakit tetap bisa berjalan”,
Hari pertama Senin ini yang hadir 132 dan untuk besok hari Selasa ada 122 perawat dan bidan,” Kata, dr. Junaedi.
Lebih lanjut Dr Junaedi berharap, dengan adanya pelatihan ini, para perawat dan bidan semakin semangat dalam memperbaiki kinerja dan memberikan layanan kesehatan lebih baik.
“Semoga dengan adanya pelatihan ini, yang pertama para perawat dan bidan paham bagaimana cara berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya dan bisa lebih meningkat. Yang kedua juga dari estetika dari perawat dan bidan agar bisa enak dilihat, jika melihat hal-hal baik tentunya dapat meningkatkan kepercayaan dan imun sehingga pasien lebih cepat sembuh,” pungkasnya. (HL/Tim)