Ragam

RSUD Bendan Kota Pekalongan Jadi Rujukan Lini Kedua

Kota Pekalongan, GarudaJateng – RSUD Bendan Kota Pekalongan telah mendapat kepercayaan dari Gubernur Jawa Tengah untuk menjadi rujukan lini kedua mulai tanggal 10 Maret 2020. Artinya bahwa pada saat rujukan utama yang dibentuk oleh pemerintah pusat melalui Kemenkes RI sudah tidak mampu lagi menampung pasien dengan infeksi covid. Maka RSUD Bendan diberi kepercayaan merawat pasien dengan kecurigaan pada indikasi infeksi itu.

Hal ini diungkapkan Direktur RSUD Bendan, dr Junaedi Wibawa MSi Med SpPK di RSUD Bendan, Senin sore (16/3/2020).

Dokter Junaedi mengimbau kepada masyarakat, apabila menemukan pasien atau orang dengan kecurigaan batuk, pilek, panas, dan sesak napas, dan pernah melakukan perjalanan ke daerah yang sudah terindikasi ke diagnosis wabah segera dibawa ke RSUD Bendan atau menghubungi RSUD Bendan dan akan kami jemput.

“Pada saat itu, kami melalui pelayanan UGD akan melayani pasien yang datang dan lakukan diagnosis, apakah masuk dalam klasifikasi Orang Dalam Pantauan (ODP) yakni orang dalam kriteria tersebut namun belum ada tanda pnemoia berat. Kemudian jika masuk dalam kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP) akan kami rawat dan akan tegakkan memang ada suspect/kecurigaan corona,” terang dr Junaedi.

Lanjut dr Junaidi menjelaskan bahwa kemampuan RSUD Bendan saat ini baru menyiapkan kamar isolasi. Kalau sudah terdiagnonis suspeck covid dirujuk ke rujukan utama yakni di Kraton, Slawi, atau Kendal. Namun apabila semua penuh akan kami rawat dengan baik.

“Terkait SDM, kami telah membentuk Tim Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 yang diketuai oleh dr Budi Santoso,” ungkap dr Junaedi.

Kaitannya dengan pencegahan penularan covid-19, RSUD Bendan tidak memberikan izin bagi pembesuk, yang diizinkan hanya maksimal dua orang untuk menunggu pasien.

“Pengunjung usia di bawah 12 tahun dan di atas 65 tahun tidak diizinkan masuk, hanya menunggu di depan. Kami juga berlakukan kepada seluruh pengunjung dan tenaga kesehatan sebelum masuk cuci tangan dan diperiksa suhunya,” tandas dr Junaedi.

Sementara itu PIC penenganan Covid-19, dr Budi Santoso menjelaskan alur penanganan corona virus di RSUD Bendan. Alurnya ada dua yakni yang datang dari IGD langsung, dan poli rawat jalan.

Mengenai alur dari IGD, pasien langsung masuk ke IGD langsung diperiksa dokter dan perawat melalui tanya jawab, jika ditemukan ada yang pilek, demam, apalagi ada sesaknya dan suhunya 38 derajat (di RSUD Bendan suhunya minimal 37,5 derajat). Begitu ditemukan, pasien diberikan masker bedah oleh perawat dan dimasukkan ke ruang isolasi.

“Petugas dokter masuk ke ruang isolasi dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan masker N85 melakukan pemeriksaan. Jika dari hasil tanyaan pasien pernah berkunjung ke negara atau daerah yang terdiagnosis corona langsung diperiksa laboratorium, radiologi, rontgennya. Kemudian dari pemeriksaan tersebut ditemukan pneumonia langsung dirujuk ke rujukan utama,” papar Budi.

Pasien yang datang melalui poli begitu diperiksa dicurigai ke arah covid, pasien langsung diberi masker bedah dan dibawa ke IGD dengan alur sama seperti tadi. (GC-J)

Related posts

Pemkot Pekalongan Gelar Temu Catur Pilar

Hadi Lempe

Jaga Ketahanan Pangan Keluarga Selama Pandemi, Warga Bandengan Praktek Budidaya Hidroponik

Hadi Lempe

Lapas Batang, WBP Di Latih Proses Pembuatan Telor Asin

Hadi Lempe

EURO 1988 – 2024Orkestra Talenta Muda, Trio Belanda Ke Trio Barcelona Dan Spanyol

Hadi Lempe

AKP Suparji : Melalui Perisai, Diri Sebarkan Perdamaian

Hadi Lempe

Ada Dugaan P2KD AW Tidak Transparan Balon Kades Protes Minta Verifikasi Di Ulang

Hadi Lempe

Leave a Comment