Kota Pekalongan GC-Menyambut bulan suci Ramadhan 1439 H, pemerintah kota (Pemkot) Pekalongan melalui Bagian Perekonomian Setda Kota Pekalongan menggelar pasar sembako murah. Pasar murah tersebut dibuka secara langsung Walikota Pekalongan, H.M Saelany Machfudz, Kamis (17/5/2018) di Kantor Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara.Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan mengatakan bahwa pasar murah tersebut akan berlangsung mulai Kamis (17/5) hingga Kamis (7/6) mendatang di hari kerja, yakni senin sampai dengan jum’at, dan tiap harinya diigelar di dua kelurahan.
“Kami gelar di 27 Kelurahan se Kota Pekalongan, dengan jumlah total 8.700 paket, dan tiap paketnya berisi 5 kilogram beras premium super seharga Rp. 58.500,- , 2 kilogram gula pasir seharga Rp. 25.000,- dan 1 liter minyak goreng seharga Rp. 12.500,- sehingga total Rp.96.000,-. Akan tetapi kami subsidi Rp.30.000,- setiap paketnya, sehingga warga cukup menebus paket tersebut seharga Rp.66.000,- saja,” jelas Betty.
Lokasi pertama yang diadakan pasar murah adalah di kelurahan Bandengan Pekalongan Utara. Daerah ini langganan banjir rob atau banjir air pasang. Dampak rob warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari, kondisi masyarakatnya benar- benar terpuruk.
Ratusan warga antusias dan rela antri serta berdesakan untuk mendapatkan sembako bersubsidi yang dikhususkan bagi kalangan tak mampu ini. “Saya antri sejak pagi untuk mendapat sembako murah, alhamdulilah ini bisa sedikit menolong kami yang terus menerus terendam banjir rob,“ jelas Mimin warga Bandengan.
Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz, mengatakan bahwa pelaksanaan pasar murah tersebut digelar untuk menolong warga agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang. Selain itu juga untuk menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi daerah.
“Pada saat memasuki bulan Ramadhan harga sembako biasanya naik dan tentu sangat memberatkan masyarakat. Maka Pemerintah Kota Pekalongan melakukan pasar murah sembako ini untuk bisa menolong warga agar tidak bisa mendapat kebutuhan pokok dengan harga yang sudah disubsidi, “ jelas H M Saelany Mahfudz (HL)