Temanggung, garudacitizen.Jateng – SMP Negeri 2 Temanggung mewakili Jawa Tengah Jambore Budaya Nasional tahun 2019 di Padang Panjang Sumatra Barat. Kemah budaya dilaksanakan selama 4 hari (26-30 Agustus 2019).
Sebanyak 16 siswa terdiri 2 regu putra dan putri, siap berlaga diberbagai ajang lomba dan festival. “Merupakan sebuah penghormatan dan penghargaan yang besar ketika Kwarcab Temanggung dipercayakan mewakili kwarda Jawa Tengah, mengikuti jambore budaya tingkat nasional,” kata Arre Wahyuni selaku Pembina Pramuka SMP 2 Temanggung.
Pelepasan kontingen Jambore Budaya Nasional dilakukan Bupati Temanggung, M. Al Khadziq di Pendopo Jenar. Bupati mengatakan, Jambore ini dapat menjadi upaya melestarikan budaya bangsa. Dengan merangkul pramuka penggalang yang rata-rata masih duduk di bangku SMP ini dapat menjadi proses pelestarian dan revitalisasi kebudayaan yang baik.
“Bupati berharap, para kontingen dapat menampilkan kesenian, kuliner, sejarah, budaya, dan destinasi wisata Temanggung. Temanggung yang dikenal sebagai penghasil tembakau, nantinya juga dikenal kaya akan budaya,” ujarnya.
Dalam Jambore ini, yang dilombakan meliputi : lomba tutur sejarah, pemandu wisata sejarah, seni kriya, festival kuliner, pentas seni atau tari.
Pahlawan Bambang Soegeng dan Kyai bambu runcing, KH Subkhi akan diangkat sebagai lomba tutur sejarah. Kepahlawan Bambang Soegeng dan KH. Subkhi dikisahkan dalam bentuk monolog yang dikemas khas Jawa Tengah dengan mengangkat ketokohan Semar dalam pewayangan.
Tarian Wulanggatho sejatinya perpaduan Tari Wulangsunu dan Tarian Gatholoco akan disiapkan sebagai tarian andalan dalam Jambore.
“Kesaktian Semar dalam dunia pewayangan sangat saya kagumi, begitu juga kesaktian KH. Subkhi yang mengubah sebilah bambu menjadi bambu runcing, sangat ditakuti tentara Belanda. Kedua kisah tersebut dikolaborasikan menjadi sebuah cerita yang sangat menarik,” kata Yurisdixta Cantika, salah satu wakil kontingen. (Arintoko)
