Kota Pekalongan garudacitizen jateng – Guna mencetak wirausaha pemula Berbasis Teknologi dan Pengembangan UMKM Inovatif, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan memfasilitasi para wirausaha pemula dengan menggelar kegiatan Technopreneurship Camp 2020 di Aula Dinperinaker setempat,selama dua hari, Senin-Selasa(24-25/8/2020).
Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Slamet Hariyadi,SH,MHum menyampaikan bahwa kegiatan Technopreneur Camp ini merupakan kerjasama inkubasi bisnis berbasis teknologi untuk memberikan pelatihan dan seleksi wirausaha bisnis berbasis teknologi bagi masyarakat Kota Pekalongan dalam mendorong lahirnya “technopreneur” (pengusaha berbasis teknologi). Menurut Slamet, pelatihan wirausaha ini diikuti oleh sekitar 15-20 orang wirausaha pemula terpilih yang telah memiliki proposal bisnis berbasis teknologi untuk dilatih para pakar Technopreneurship.
“Di tengah pandemi seperti sekarang ini pesertanya dibatasi hanya 15-20 orang terpilih dan dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Kegiatan technopreneur ini merupakan agenda rutin tahunan untuk mendampingi dan memfasilitasi para wirausaha pemula untuk diarahkan bagaimana membuat perencanaan bisnis yang bagus, mengembangkan jaringan bisnisnya dan bisa bersaing serta bisa naik kelas bisnisnya,” terang Slamet.
Dituturkan Slamet, kendala dari sebagian wirausaha pemula di tengah pandemi yakni di bagian fasilitas penunjang peralatan, permodalan dan rendahnya daya beli masyarakat, para wirausaha pemula tersebut didorong untuk mengimplementasikan penerapan inovasi dalam Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sehingga bisa mendorong terciptanya industri baru (start up company) berbasis teknologi.
“Techno-Camp ini terdiri atas tiga kegiatan utama yakni pelatihan bisnis dan teknologi, praktik penyusunan business plan dan mentoring, serta pemaparan proposal business plan di depan tim penilai. Yang menang dan terpilih sebagai juara akan diberikan hadiah menarik untuk pemenang proposal terbaik, paling tidak hadiah tersebut bisa digunakan untuk menambah modal bisnis mereka,” jelas Slamet.
Kepala Seksi Perluasan Kerja, Fatkhurrohman Rachmat,SIP menyebutkan peserta technopreneur camp ini menyasar wirausaha di bidang makanan, minuman, industri kerajinan dan industri rumah tangga.
“Proposal yang mereka telah susun akan dinilai dari segi kualitas bahan baku, pemasaran ataupun organisasi bisnis, dan sebagainya. Saat seperti sekarang ini yang perlu ditingkatkat adalah daya beli masyarakat sendiri agar produk-produk lokal masih tetap bisa bertahan dan berkembang menjadi industri yang lebih besar lagi,” pungkas Fatkhur. (HL/Tim)