Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Guna menekan angka kematian pasien kurang dari 48 jam dan meningkatkan Angka Harapan Hidup masyarakat. Pemerintah Kota Pekalongan sinergi dengan masyarakat dan pihak swasta tengah merancang layanan kegawatdaruratan menggunakan Aplikasi Tombol Panik berbasis Android.
Aplikasi ini nantinya akan integrasikan dengan layanan kegawatdaruratan medis Kota Pekalongan seperti Rumah Sakit Negeri, RS Swasta, dan puskesmas (fasyankes).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr Slamet Budiyanto SKM MKes menyampaikan, tingginya angka kematian pasien kurang dari 48 jam. Diantaranya disebabkan oleh keterlambatan akses menuju RS menggunakan mobil ambulance, ketidaksiapan tenaga kesehatan saat pasien datang, serta jumlah tenaga kesehatan yang terbatas.
“Selain itu, kurangnya sinergi karena belum ada sistem layanan yang mengatur menjadi salah satu faktornya.” ungkap Budi usai rakor Strategi Layanan Kegawatdaruratan Medis menggunakan Tombol Panil Berbasis Android Sinergi Pemerintah, Masyarakat, dan Swasta di Kota Pekalongan, Bertempat di Ruang Jetayu Setda, Kamis (19/8/2021).
Aplikasi Tombol Panik merupakan inovasi layanan publik berupa aplikasi berbasis Android. Untuk memudahkan dan mempercepat masyarakat mendapatkan layanan ambulance untuk sampai ke RS terdekat agar segera tertangani.
Sehingga, Budi berharap hadirnya aplikasi ini dapat memberikan nilai tambah untuk memberikan layanan publik yang semakin mudah, cepat dan tepat.
“Rakor hari ini untuk membangun komitmen dari stakeholder terkait agar bisa menjadi bagian dari rancangan proyek perubahan. Dalam mewujudkan aplikasi tombol panik dan sistem layanan kegawatdarurat medis di Kota Pekalongan,”katanya.
Dalam mengembangkan sistem ini, pihaknya akan menggandeng perguruan tinggi swasta dan stakeholder terkait. Ditargetkan aplikasi ini selesai dan dilaunching pada Bulan Oktober 2021.
“Setelah ini kami akan melakukan tahapan lanjutan untuk membangun sistem yang sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya yang ada. Kami juga akan memberdayakan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah, swasta dan masyarakat secara bersinergi,”pungkasnya. (HL/Dita)