Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Pemerintah Kota Pekalongan bersama TNI Polri melakukan tes swab antigen menggunakan metode acak kepada pengunjung di pusat keramaian dalam upaya deteksi dini penyebaran Covid-19. Empat pusat keramaian yang disasar yakni Alun-Alun Kota Pekalongan, Makam Sapuro, Exit tol, dan Dupan.
Menindaklanjuti hal tersebut Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE didampingi Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin STP, Dandim 0710/Pekalongan, Kapolres Pekalongan Kota, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Satpol PP, dan Kepala Pelaksana BPBD menyambangi empat lokasi guna memantau pelaksanaan swab dan melihat sejauh mana masyarakat Kota Pekalongan menerapkan protokol kesehatan. Sebelumnya digelar Apel Malam di Halaman Setda Kota Pekalongan, Sabtu malam, (12/6/2021).
Walikota Pekalongan menyampaikan bahwa kegiatan hari ini dalam rangka merealisasikan instruksi dari Presiden melalui Panglima TNI dan Kapolri saat kunjungan lalu. “Ini karena kasus Covid-19 di Jawa Tengah sangat meningkat dan sudah ada varian baru. Maka dari itu kami juga waspada. Di Kota Pekalongan pun tren setelah kunjungan kemaren jumlah kasusnya meningkat,” terang Walikota saat diwawancarai oleh wartawan di Alun-Alun Kota Pekalongan.
Menurut Aaf, ini harus di antisipasi serta cepat bergerak untuk mencegah Covid-19 di Kota Pekalongan. “Ternyata kita lihat sendiri di sini masih banyak warga yang belum mengenakan masker dan lalai protokol kesehatan (prokes). Kita harus ketatkan lagi penerapan prokes karena prokeslah yang paling efisien untuk mencegah Covid-19,” tegas Aaf.
Disebutkan bahwa pada hari ini juga diturunkan 250 personil dibagi di empat titik yakni dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintahan (BPBD, Satpol PP, Dinkes, dan Dinas Perhubungan). “Tes swab acak ke masyarakat ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penyebaran Covid-19 di Kota Pekalongan. Tak hanya itu, selama seminggu berturut-turut operasi yustisi penerapan prokes akan digiatkan,”
Dari 25 pengunjung di Alun-Alun Kota Pekalongan yang dites swab hanya satu yang reaktif dan berasal dari Kabupaten Batang. Selanjutnya dari 25 sampel pedagang yang dites swab, tiga orang reaktif. Pungkas Aaf. (HL)