Buruh harian
Ragam

Tiga Bulan PT. GSP Belum Bayarkan Upah, Puluhan Pekerja Harian Tuntut Penyelesaian Dengan Mogok Kerja.

KABAR BURUK, GELIAT PEMBANGUNAN MEGA PROYEK BBWS DI KOTA PEKALONGAN. PULUHAN PEKERJA HARIAN TAK TERBAYAR UPAHNYA SELAMA TIGA BULAN BAHKAN LEBIH.

Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Puluhan tenaga kerja harian dan supir harian dalam kegiatan pekerjaan proyek paket I Mega proyek BBWS ( Bali Besar Wilayah Sungai) Pamali Juana Provinsi Jawa Tengah, berlokasi kerja di wilayah kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara, kota Pekalongan.

Senin 26/12/2022, Puluhan tenaga kerja harian tersebut melakukan pertemuan dengan pihak PT. GSP bertempat di Aula kelurahan Krapyak. Para pekerja menuntut pembayaran lunas upah kerja yang sudah menggantung selama tiga bulan yang belum terbayarkan.

Hal itu terungkap pada saat acara mediasi antara pekerja dan perwakilan Perusahaan, yang difasilitasi oleh kepala kelurahan setempat.

Menurut Kepala Kelurahan Krapyak, Banar Budi, perusahaan diharapkan dapat segera menyelesaikan upah pekerja ( yang merupakan warga Krapyak). Karena upah tersebut sangat ditunggu untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Banar Budi mengatakan, ” Semestinya perusahaan sudah mempersiapkan segala modal untuk mencukupi keperluannya, termasuk upah tenaga harian proyek yang sudah bekerja di bawah PT. GSP”. Kata Budi.

lanjut Bar Budi, bahwa kami sangat mendukung adanya pembangunan proyek penanggulangan banjir rob di wilayah Pekalongan Utara, khususnya kelurahan krapyak. Karena kawasan ini menjadi pusat langganan banjir.

Akan tetapi terkait dengan persoalan warga yang bekerja dengan perusahaan pelaksana proyek, seyogyanya segera diselesaikan agar tak menimbulkan gejolak kondusifitas di wilayahnya. Tegas Banar Budi.

Dalam kesempatan itu, wakil PT. GSP. Iwan juga menyampaikan, ” Perusahaan kami sebagai subkon PT. Waskita, kami segera akan menyelesaikan kendala pembayaran. Terkait upah tenaga terhadap tenaga kerja harian yang belum terbayarkan” Ucap Iwan.

Menanggapi tuntutan dari para pekerja harian, Iwan juga mengutarakan kondisi PT. GSP, bahwa sebenarnya kondisi perusahaan sedang mengalami dinamika keuangan. Dimana situasi dan kondisi pada perusahaan pun belum mendapatkan support dari PT. Waskita.

Itu artinya, perlakuan yang kami alami sebenarnya seperti halnya yang terjadi antara tenaga kerja harian dengan perusahaan kami.
Namun apapun itu menjadi tanggung jawab kami terhadap para pekerja harian yang bernaung di bawah PT. GSP. Untuk itu kami akn berupaya menyelesaikan persolan yang menjadi tuntutan pekerja terhadap kami. Paparnya.

Hingga akhir negoisasasi, para pekerja harian yang belum terbayar tetap sepakat pada tuntutan, upah harus secepatnya di bayarkan yanpa ada gantungan, yaitu tiga bulan penuh. Para pekerja harian juga tidak akan melakukan aktifitas kerja/mogok kerja bila upahnya belum terbayar penuh. Terkait dum truk yang di sandra sebagai barang jaminan, di sepakati juga tak akan di kembalikan sebelum ada pelunasan upah kerja.

Berjalanya negoisasi, akhirnya dapat disepakati oleh pihak PT. GSP melalui perwakilan, Iwan menjanjikan dalam waktu satu minggu, upah pekerja harian akan di bayarkan penuh yaitu upah yang tergangtun selama tiga bulan penuh.

salah satu pekerja , Dahlan.(supir Dum truk) mengaku, kami menuntut pembayaran lunas selama 3 bulan lebih. Dan selama pembayaran tersebut belum diserahkan, maka selama itu,lebih baik istirahat dahulu.

” Terusterang upah yang menjadi hak kami sangat ditunggu keluarga, untuk membayar hutang – hutang kebutuhan hidup kami. Oleh karenanya, kami sangat bersyukur bila seminggu lagi upah kami dapat dibayar lunas oleh perusahaan” ungkapnya. (HL)

Related posts

Puskesmas Keliling Periksa Kesehatan Pengpungsi

Hadi Lempe

Pemkot dan DPRD Bahas Penanganan Bencana Rob Di Kota Pekalongan

Hadi Lempe

Petugas Fasyankes Dibekali Tata Laksana Diare Sesuai Standar

Hadi Lempe

Kartu Domino ditemukan di Rutan Batang,

Hadi Lempe

Jalani Vaksinasi Dosis Kedua, Wawalkot Tekankan Vaksin Sinovac Aman

Hadi Lempe

175 Warga Terdampak Banjir Rob Masih Bertahan di Pengungsian

Hadi Lempe

Leave a Comment