Kota Pekalongan, jateng.garudacitizen.com – Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) menjadi partner kerja petugas Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Damkar Satpol PP) Kota Pekalongan dalam menangani awal kebakaran sebelum petugas damkar tiba di lokasi kejadian, mencapai titik kejadian jika dalam perjalanan mengalami kendala, membantu menemukan pasokan air terdekat, serta membantu kelancaran pemadaman serta evakuasi yang sesuai dengan petunjuk.
Guna meningkatkan keterampilan Satlakar, Damkar Satpol PP Kota Pekalongan menggelar Sosialisasi Peningkatan Peran Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran yang dalam hal ini adalah Satlakar. Perwakilan tiap kecamatan sembilan orang untuk dibentuk Satlakar Tingkat Kota Pekalongan di Gedung Diklat Kota Pekalongan, Rabu sore (15/5/2019).
Dijelaskan Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran Satpol PP Kota Pekalongan, Heru Sukamto ST menjelaskan maksud dibentuknya Stlakar yakni untuk meningkatkan peran masyarakat dalam mewujudkan lingkungan aman dari bahaya kebakaran. “Tujuannya lebih kepada memaksimalkan kesiapsiagaan masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran,” tutur Heru.
Heru mengungkapkan bahwa personil damkar di Kota Pekalongan terbatas. Di samping itu damkar dituntut untuk memiliki respontime 15 menit. Keterbatasan waktu inilah yang menjadi alasan adanya Satlakar. “Selain Satlakar kami juga latih lurah, kepala seksi ketertiban umun, dan relawan lainnya seperti Pekalongan Rescue, dan PMI,” tandas Heru.
Satlakar harus melakukan koordinasi dengan lurah, LPM setempat, dan dinas/instansi terkait khusunya Satpol PP, membantu memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran, dan membantu Damkar Satpol PP Kota Pekalongan memadamkan api.
“Yang terpenting Satlakar Kota Pekalongan ini juga memberikan akses sumber air. Hal ini berkaitan dengan tugas Satlakar untuk melaporkan daerah-daerah rawan kebakaran dan wilayah yang sulit dijangkau oleh mobil pemadam,” terang Heru.
Pembentukan Satlakar di Kota Pekalongan ini bertahap, mulai dari tingkat kota sampai dengan ke tingkat RW. “Ke depannya kami akan buat Satlakar di rumah susun sederhana, Satlakar tingkat pasar sehingga jika ada kebakaran dapat membantu,” pungkas Heru. (GC.Tim)