Kota Pekalongan, GarudaJateng – Sampah yang kini masih menjadi persoalan rumit dan butuh keseriusan didalam menangani.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh dinas terkait, peran serta masyarakat dan komunitas peduli lingkungan. Namun tetap saja belum maksimal untuk bisa mewujudkan kota Pekalongan bebas sampah.
Sangat memperihatinkan dan harus menjadi pemikiran serius guna mencapai hasil maksimal penanganan sampah.
Untuk itu, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Staf Ahli Walikota. Saat ini telah melakukan berbagai manufer menyikapi sampah, hingga menurunkan perda sampah sebagai aturan peringatan kepada masyarakat.
Simak video berikut :
Terlontar gagasan dan konsep penanggulangan sampah terpilah untuk kembali di daur ulang, hingga menjadi sampah organik yang menjadi nilai jual tinggi. Dan sampah akan menjadikan sumber penghasilan bagi masyarakat.
Joko Purnomo, Selaku Staf Ahli Walikota mengatakan. Masalah sampah ini menjadi masalah besar di kota pekalongan. Maka Staf Ahli Walikota melakukan kajian tentang pengelolaan sampah.
“Setelah perjalanan dari 4 lokasi, yakni Kota Kolo, Jogja, Purwokerto dan Kabupaten Purbalingga. Kami sangat tertarik dengan 2 daerah (Kabupaten Banyumas dan Purbalingga). Karena mereka sudah mengelola sampah dengan tuntas, artinya persoalan sampah sudah tidak lagi menjadi masalah,” papar Joko.
“Pada sisi lain, sampah menjadi suatu berkah, karena mempunyai nilai2 ekonomi. Kita juga meminta masukan-masukan dari OPD dalam rangka penyempurnaan kajian ini. Targetnya akan selesai pada tahun 2019 ini, selanjutnya kita buat design gambar serta menyusun proposal. Dan kita bawa ketingkat provinsi, kementrian dan perguruan tinggi,” imbuh Joko.
“Setelah konsep ini jadi, akan kita laporkan ke Walikota Pekalongan. Dan mengusulkan untuk mengundang para pengusaha-pengusaha. Untuk memberikan CSR dalam rangka berdirinya konsep ini, Yakni TPS3R Plus Mandiri dan Ekonomi,” pungkasnya. (HL)