Nias, garudacitizen.Jateng – Sambutan budaya tari-tarian dan olah raga budaya asli Nias, yaitu Lompat Batu. Di pertunjukan di hadapan Kontingen Pelantara IX, Pramuka Saka Bahari se-nusantara. Yang tiba di Nias. Kamis (12/9/2019). Seluruh kontingen mendapat sambutan meriah dari masyarakat setempat.
Tradisi Lompat Batu Nias. Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai fahombo batu adalah pada mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik.
Perjalanan pelayaran nusantara yang melibatkan ratusan Pramuka Saka Bahari se-nusantara ini. Menjadi ajang kegiatan bergengsi dan pengetahuan kemaritiman bagi generasi.
Muntarsih, Pembina Pendamping Pramuka Saka Bahari Kota Pekalongan. Dari Nias melaporkan, “Selama berlangsung kegiatan di Nias, peserta Pelantara mendapat sambutan baik dari pemerintahan dan masyarakat setempat. Peserta pelantara dari masing-masing utusan juga di berikan ruang apresiasi menyajikan kesenian daerah,” ujarnya.
Kontingen jawa tengah khususnya, juga berkesempatan menampilkan kesenian daerah, yaitu seni tari Cepetan Kebumen.
Menurut Muntarsih, “Selama dalam perjalanan baik di laut dan darat. Merupakan pengalaman berharga, kami seluruh peserta dapat memperoleh ilmu tentang kebaharian.
Saya pribadi juga merasa beruntung bisa mengikuti kegiatan pelantara ini,” pungkasnya.
Simak video berikut :
Saat ini kegiatan Pelantara sudah memasuki hari ke-14. Sesuai jadwal, peserta Pelantara akan mengikuti kegiatan selama 20 hari yang di selenggarakan oleh TNI Angkatan Laut.
Bersama KRI Tanjung Kambali 791, para peserta sudah mendarat di 3 daerah, yaitu Sibolga, Lampung dan Nias. Adapun Nias merupakan daerah terakhir tempat kegiatan Pelantara IX tahun 2019. (GC.Tim)