Ragam

UPAYA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK BARU

Nurkhasani1, Mengajar di SDN 02 Gejlig Kecamatan Kajen Kab. Pekalongan 1Mahasiswa S2 UPGRIS Semarang e-mail:*[email protected]

ABSTRAK

Hari pertama sekolah merupakan hari awal yang sangat penting dan bermanfaat bagi siswa. Saat itu siswa mulai mengenal lingkungan, teman, guru dan sekolah yang baru bagi mereka. Orang tua sangat berperan dihari pertama masuk sekolah untuk mengantar anak.

Datangnya orang tua pada hari pertama sekolah dapat menumbuhkan motivasi anak dalam belajar. Orang tua juga dapat membina komunikasi dengan pihak sekolah demi kelangsungan pendidikan anak.

Namun akan menjadi masalah ketika beberapa anak kemudian tidak berani ditinggal sendiri. Jika ini terjadi di minggu pertama masih wajar. Tapi, bagaimana jika sudah lebih dari satu minggu bahkan satu bulan anak masih tidak berani ditinggal sendiri olah orang tuanya bahkan ada anak yang begitu khawatir jika ditinggal ibunya sampai-sampai selalu menengok ke arah jendela takut ibunya pergi.

Dengan awal yang baik dari sekolah dan dikelola secara terprogram oleh panitia penerimaan peserta didik baru “mantap” tercipta hari pertama yang menyenangkan dan
nyaman, sehingga anak menjadi kerasan dan percaya diri.

Kata kunci : Hari pertama masuk sekolah, kemandirian siswa baru, PPDB mantap.

ABSTRACT

The first day of school is a very important and beneficial start for students. At that time
students began to get to know the environment, friends, teachers and schools that were new
to them. Parents are very important on the first day of school to take their children. The arrival of parents on the first day of school can motivate children to learn. Parents can also maintain communication with the school for the sake of children’s education.

But it will be a problem when some Kemidian children don’t dare to be left alone. if this happens in the first week it is still normal. But, what if it’s been more than one week or even a month when your
child doesn’t dare to be left alone by his parents? in fact, some children are so worried about
the abandonment of their mothers that they always look at the window afraid that their mothers will leave.

With a good start from school and being managed programmatically by the committee for new student admissions, “steady” creates a fun and comfortable first day, so that children feel at home and confident.Keywords: The first day of school, new student independence, steady PPDB.

PENDAHULUAN

Sudah menjadi kebiasaan pada
saat tahun pelajaran baru maka orang tua ataupun pengasuh akan
mengantarkan anak sebagai peserta didik baru ke sekolah. Bahkan fenomena tersebut karena terbiasanya maka tersebutlah budaya mengantar anak pada saat masuk sekolah baru.

Budaya mengantar tersebut
adalah sangat baik bahkan
Bapak menteri pendidikan mencanangkan apa yang disebut Gerakan”Mengantar Anak Hari Pertama Sekolah”. Gerakan “Mengantar Anak Hari Pertama Sekolah” sebelumnya dipopulerkan oleh Bapak Anies Baswedan kala menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kala itu Anies menyebut bahwa mengantar anak hari pertama sekolah bisa jadi jembatan antara orang tua dan pihak sekolah membangun komunikasi.

Bahkan baru baru ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpar- RB) menerbitkan surat edaran tentang izin bagi pegawai negeri sipil (PNS) untuk mengantar anaknya di hari pertama sekolah. Surat edaran itu menindaklanjuti surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang meminta orang tua mengantar anaknya di hari pertama sekolah.

Menurut Pengamat Hukum danTata Negara Universitas Parahyangan (Unpar), Asep Warlan (2018) menilai positif adanya surat edaran tersebut.Menurutnya, surat edaran tentang orang tua mengantar anak di hari pertama sekolah itu memberikan dampak psikologis yang baik untuk anak didik yang baru saja masuk ke lingkungan baru. “Secara psikologis anak itu sering takut-takut kalau hari pertama sekolah karena masuk ke
suasana baru. Suasana baru itu belum tentu nyaman bagi setiap anak didik,” kata Asep.

Landasan Teori

Fenomena yang lazim saat
tahun pelaharan baru dimulai adalah mengantar anak kesekolah. Tujuan awal yang sebenarnya baik memotivasi namun dalam keadaan tertentu justru menjadi awal permasalahan, saat anak
mengalami rasa takut atau cemas
ditinggalkan orang tuanya. Oleh karena hal tersebut maka menulis membuat
judul : UPAYA SEKOLAH UNTUK
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN
PERSERTA DIDIK BARU

Adapun uraian singkat judul tersebut
adalah :
a. Peserta didik adalah seseorang
yang mendaftar pada instansi
pendidikan tertentu
b. Pengantar siswa adalah orangtua
atau orang yang dekat hubungan
keluarga dengan siswa yang
menemani siswa sampai sekolah
c. Kemandirian Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia,
kemandirian diartikan dengan hal
atau keadaan seseorang dapat
berdiri sendiri atau tidak
bergantung kepada orang lain.

Artinya kemandirian adalah
kesiapan dan kemampuan
individu untuk berdiri sendiri
yang ditandai dengan mengambil
inisiatif. Selain itu mencoba
mengatasi masalah tanpa
meminta bantuan orang lain,
berusaha dan mengarahkan
tingkah laku menuju
kesempurnaan.

B. Pembahasan

Budaya mengantar anak
kesekolah saat tahun ajaran baru
dicanangkan sejakBapak menteri pendidikan yang kemudian disebut
Gerakan “Mengantar Anak Hari
Pertama Sekolah”. Kala itu Anies
menyebut bahwa mengantar anak
hari pertama sekolah bisa jadi
jembatan antara orang tua dan pihak sekolah membangun komunikasi.

Dilihat dari sisi psikologis sendiri mengantar anak hari pertama sekolah dikomentari oleh Ratih Zulhaqqi dari RaQQi – Human Development & Learning Centre dapat membantu anak mengenali lingkungan baru.

Yang paling rawan itu anak
baru masuk SD atau TK. Memang
perlu ortu mengantar anaknya di
hari pertama masuk sekolah, karena di situ orang tua bisa memberi support ke anak bahwa ini lingkungan baru kamu, nanti bakal
ketemu orang baru,” jelasnya
kepada pihak yang mengantarkan
anaknya.

Beberapa anak mungkin akan
merasa cemas di hari pertama
sekolah dan orang tua bisa
menangkap sinyal tersebut. Di
antaranya timbul ekspresi tegang
atau wajah yang tampak ‘membeku’, bahkan kadang sampai menangis”Usahakan ortu terus
memberi support, jangan malah
ditakutin. Dikasih wejangan jadi
anak yang baik di sekolah, kan nggak ada mama papa, kesannya
sekolah ini mau ngapain dia sih.

Justru beri pandangan ke anak
bahwa sekolah itu menyenangkan,
dia bisa berinteraksi sama orang.
Tapi tetap kalau ada apa-apa bilang sama guru. Mungkin kalau kamar
mandinya jauh perlu ditemani, kan
lebih ke aspek keamanan,” pesannya.

Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin adalah sekolah yang warga sekolahnya bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar dan hubungan antar warga sekolahnya positif. Sekolah yang aman, nyaman, dan disiplin menyediakan lingkungan fisik (gedung, kelas, halaman) sekolah yang bersih dan aman.Menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan disiplin sangatlah penting agar siswa dapat mencapai prestasi yang terbaik dan guru dapat menampilkan kinerja guru baru dan nyaman dengan teman baru.

Suasana nyaman tersebut dapat
dicapai dengan dibentuknya panitia PPDB ( Penerimaan Peserta Didik
baru) Panitia PPDB inilah yang
dapat mengkomunikasikan antara sekolah , siswa dan wali murid, agar tercapai menjadikan suasana yang nyaman tersebut, maka PPDB harus bekerja dengan terjadwal dari mulai pendaftaran, menerima kehadiran siswa sampai dengan proses pembelajaran.

PPDB yang bekerja terjadwal penulis sebut sebagai PPDB Handal. Adapun pembentukan
dan jadwal kerja PPDB handal
adalah sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah menunjuk calon
    Guru kelas 1 dengan kriteria
    adalah “yang paling” diantara
    guru-guru yang lain, Paling
    sabar diantara yang sabar. Paling
    luwes di antara yang luwes dan
    sebagainya.
  2. Membentuk panitia PPDB
    dengan ketuanya adalah guru
    kelas satu dan dua orang anggota.
  3. Menyiapkan angket untuk diisi
    saat pendaftaran sehingga dapat
    mengelompokkan pendaftar
    menjadi 3 kelompok.

a. Tidak bermasalah
b. Ada hubungan erat dengan orang tua
c. Memang punya kelain pada saat pendaftaran ini juga beritahukan kepada anak dan orang tua untuk hari pertama masuk kumpul di perpus atau dihalaman dan pengaturan tempat duduk diatur sekolah

  1. Menyiapkan untuk penyambutan saat hari pertama, dua anggota PPDB mendampingi anak kelompok b dan c, kegiatan bermain yang menyenagkan bisa bermain peran, menyanyi dsbnya dan berkeliling sekolah
    mengenalkan diman wc, perpus,
    kantin dll
  2. Apabila anak sudah mengenal
    dan merasa nyaman barulah
    guru membawa siswa kedalam
    kelas dan menunjukkan tempat
    duduknya, beri pengertian
    bahwa posisi tempat duduk
    nanti bisa bergantian.
  3. Begitu dilakukan selama 3 hari ,
    harapan anak sudah nyaman dan
    apabila ternyata ada yang masih
    ditemani maka dilakukan
    pendekatan secara pribadi oleh
    PPDB anggota.
  4. Kegitan tersebut berjalan
    sampai 7 hari ,untuk selanjutnya anak bisa langsung masuk sekolah.

Simpulan dan saran

A. Simpulan

Suasana sekolah yang nyaman membuat peserta didik baru merasa siap untuk bersekolah tanpa ditemani oleh pengantar

B. Saran

Agar orang tua selalu menjalin
kominikasi dengan guru untuk sehingga anak dapat melakukan kegiatan belajar dengan maksimal

DAFTAR PUSTAKA

Simanjuntak, J. (2020). Mendidik Anak Utuh, Menuai Keluarga Tangguh.
Tangerang: Yayasan Pelikan.
Alwi, H. 2002. Kamus BesarBahasa
Indonesia (edisi ketiga). Jakarta:
Persero
Sugihartono. (2013). Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press.
Asfryati, M. 2003. Peranan Orang Tua (Tumbuh Kembang
Anak).
Bandung: Pionir Jaya Syah, M. (2006). Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosda Karya

Related posts

Corporate Branding Target Prioritas, Kemenkumham Jateng Dan Biro Hukerma Sosialisasikan Manajemen Media

Hadi Lempe

DPC PWO – IN Jepara, Akan Lebih Berkembang Dengan Di Terimanya SK.

Hadi Lempe

Goes to School, Walikota Kunjungi SMK Muhammadiyah Pekalongan

Hadi Lempe

Pemkot dan PDPI Jateng Ajak Masyarakat Turunkan 90 Persen Kasus TB di Tahun 2028

Hadi Lempe

Dandim dan Ibu Ketua Persit Cabang XX Kodim Pekalongan Panen Sayuran

Hadi Lempe

Tahun 2022, Pemkot Anggarkan Perbaikan Jalan WR Supratman

Hadi Lempe

Leave a Comment